Cari Artikel Menarik Disini
PRESIDEN SBY IKUT BERGOYANG
PRESIDEN SBY IKUT BERGOYANG
ARIWIBOWOJINPROPERTI.BLOGSPOT.COM - Kisah sukses Ayu Ting Ting dengan lagu dangdut berjudul Alamat Palsu memang cukup sensasional. Lagunya sudah direkam sejak 2007 saat Ayu Ting Ting masih berusia 15 tahun, tetapi meledak tahun 2011 ini saat usia Ayu Ting Ting sudah menginjak 19 tahun.
Yang lebih menarik lagi, selama 4 tahun belakangan ini lagu Alamat Palsu cuma ngetop di daerah Pekalongan, Tegal dan Cirebon saja. Baru tahun 2011 ini ngetop secara nasional dan sering keluar di acara musik di TV swasta nasional.
* * *
Sobat properti, dalam teori pemasaran kita mengenal istilah marketing mix yang terdiri atas 4 aspek; product, price, place, promotion. Saya sendiri lebih suka menyebutnya sebagai TAKTIK PEMASARAN. Sebuah pemasaran bisa sukses jika berhasil menemukan formula yang tepat atas 4 aspek tersebut.
PRODUCT
Lagu Alamat Palsu milik Ayu Ting Ting menurut saya pribadi yang selera dangdutnya cukup tinggi adalah lagu yang bagus. Tidak kampungan, enak buat goyang. Bahkan jika diputarkan lagu ini di rumah, Presiden SBY pun saya yakin ikut bergoyang.
PRICE
Boleh dikata strategi harganya sudah cost leadership. Karena jaman sekarang kita tak perlu membeli CD atau kaset untuk bisa menikmati musik. Lagu Alamat Palsu bisa diunduh dari internet. Semuanya gratis.
PLACE (distribution)
Saluran distribusi untuk lagu tersebut masih sangat terbatas. Ayu Ting Ting sendiri mengatakan selama kurun waktu 4 tahun sebelumnya, lagunya hanya ngetop di radio-radio di 3 kota tadi. Itulah sebabnya kebanyakan EO yang memberikan job manggung ke dia juga untuk pentas di 3 kota tersebut. Jarang ada EO yang berani mementaskan Ayu Ting Ting diluar 3 kota tadi. Tak ada penetrasi pasar yang dilakukan guna memperluas market share. Lagu Alamat Palsu hanya berkutat di seputaran 3 kota tadi saja. Saluran distribusinya tersumbat. Ada product bagus tapi tak bisa didelivery ke calon konsumen dengan lancar. Akibatnya market share tidak bertumbuh secara signifikan.
PROMOSI
Hakekat promosi sebenarnya adalah investasi sebuah informasi produk di benak konsumen. Investasi yang terkadang manfaatnya tak bisa dinikmati secara short term, tapi mesti long term. Saat Azis Gagap dan Sule sering mendendangkan penggalan lagu ini di acara OVJ, lama-lama lagu inipun dikenal orang dan mulai banyak yang suka. Jika sebelumnya promosi lagu ini di tingkat nasional tidak ada sama sekali dan mentok di regional Pekalongan Tegal Cirebon, mendadak secara tak langsung dipromosikan di tingkat nasional. Dan meledaklah lagu Alamat Palsu dimana saya jadi salah satu penggemarnya.
Sobat properti, pelajaran yang bisa diambil dari kasus lagu Alamat Palsu adalah bahwa jangan sampai saluran distribusi anda tersumbat sehingga info mengenai produk anda yang bagus tidak sampai ke konsumen. Perluas dan buka terus saluran distribusi anda. Menggunakan saluran distribusi yang berbeda kemungkinan juga akan menyasar calon konsumen yang berbeda.
Misalnya; saya dulu suka pameran di Mall Ciputra Simpang Lima Semarang. Tapi saat efektivitas pameran di tempat tersebut sudah menurun, saya pindahkan lokasi pameran di Java Mall yang berada di kawasan lain, dan buktinya cukup efektif.
Contoh lain; saya biasa pasang iklan di harian lokal Suara Merdeka. Sesekali saya pasang iklan di harian Kompas yang merupakan harian nasional, dan hasilnya cukup efektif. Karena ternyata pembaca Kompas dan pembaca Suara Merdeka adalah orang yang berbeda.
Saya terbiasa pasang iklan berupa display. Supaya bisa pasang gambar, dan dengan ukuran besar kemungkinan lebih terlihat oleh konsumen. Tapi sesekali saat mencoba pasang iklan baris ternyata banyak juga yang telepon dan minta informasi. Pembaca koran ternyata ada yang hobby memelototi iklan baris.
Itu hanyalah beberapa contoh ide ide memperluas saluran distribusi anda agar penetrasi pasar lebih tajam dan informasi mengenai produk anda bisa didelivery dengan baik ke benak konsumen. Sebuah produk bagus tak akan laku di pasaran jika diperlakukan seperti katak dalam tempurung.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.