LAGI PIPIS DAPAT DUIT MILYARAN
Silaturahmi - Informasi - Opportunity - Rejeki
www.JinProperti.com - Suatu ketika saya sedang mengajar workshop properti 2 hari di Hotel Oasis Amir Senen Jakarta. Itu sudah hari kedua, dan sedang coffee break. Saya (maaf) sedang buang air kecil di toilet.
Salah seorang peserta workshop kebetulan pada saat bersamaan (sebut saja mister M) juga sedang pipis disamping saya persis. Mendadak dia katakan; "Pak AW, saya siap jadi MPM (mitra pemilik modal) dengan nilai investasi 1 s/d 1,5 milyar. Tolong kalau ada proyek baru saya dikabari."
Wow, luar biasa. Lagi pipis aja ditawari investor dana senilai 1 milyar. Mister M punya inisiatif melakukan itu karena dia sudah kenal dengan saya yang selama 2 hari jadi gurunya mengajar jurus properti. Mister M tahu konsep sinergi antara MPT + MPK + MPM akan menghasilkan kemitraan tripartit dalam mengembangkan sebuah proyek properti.
MPT = Mitra Pemilik Tanah
MPK = Mitra Pemilik Keahlian
MPM = Mitra Pemilik Modal
Sobat properti, banyak yang ragu dengan sharing saya bahwa anda dapat menjadi pengusaha properti hanya dengan modal recehan. Tak perlu punya tanah, tak perlu punya modal besar. Cukup anda miliki keahlian sebagai profesional saja, anda layak memposisikan diri sebagai MPK (mitra pemilik keahlian). Dan goodwill seorang MPK bisa dihargai kisaran 10 s/d 35%.
Bagi seorang MPK junior, anda diberi saham kosong (goodwill) sebesar 10% saja sebenarnya sudah bagus. Yang penting dapatkan kesempatan untuk 'make your first success story' atau mencetak keberhasilan yang pertama kalinya. Maka di kesempatan kedua dan seterusnya, value anda makin meningkat secara progresif.
Sobat properti, menurut pengalaman saya selama ini, SILATURAHMI alias kekuatan jaringan akan membantu kita mendapatkan INFORMASI. Semakin banyak anda punya relasi, makin banyak lalu lintas informasi yang anda peroleh. Dan didalam lalu lintas informasi tersebut, akan muncul OPPORTUNITY. Jika anda mampu mengeksekusi opportunity tersebut dengan baik, maka anda akan mendapatkan REJEKI.
Saya dapat lahan 2 ha di Jepara berkat silaturahmi. Dimana MPT (mitra pemilik tanah)nya adalah teman SMA yang ketemu saat reuni. Saya dapat lahan 2 ha di Bandarlampung berkat silaturahmi, dimana pemilik tanah adalah konsumen (pembeli) produk perumahan saya di Legenda Park Bekasi Timur.
Saya dapat MPM (mitra pemilik modal) juga berkat silaturahmi. Yaitu teman kuliah, teman karaoke, rekanan bisnis, atau peserta workshop properti yang saya adakan.
Lebih mudah orang mempercayakan tanahnya atau modalnya untuk anda kelola, jika sebelumnya sudah terjalin tali silaturahmi antara anda dengan mereka. Karena kemitraan di bisnis properti terkait tanah dan modal yang besar nilainya. Trust dan kepercayaan harus ada.
Jadi, nilai apa yang harus anda bangun? Perbanyaklah SILATURAHMI. Perkuat jaringan relasi anda. Jangan lupa saat berkenalan anda mesti mendeklarasikan diri anda sebagai pengusaha properti (meski masih pemula, hehe ..). Bergaulah dengan komunitas-komunitas pengusaha dan entrepreneur yang ada di kota anda. Social media mungkin sangat membantu anda.
Kesimpulan;
1. Bangunlah tali SILATURAHMI sebanyak-banyaknya. Disana akan terjadi lalu lintas INFORMASI. Akan muncul OPPORTUNITY. Dan jika kita mampu mengeksekusi dengan baik, ujung-ujungnya kita mendapat REJEKI.
2. Untuk menjadi MPK (mitra pemilik keahlian) yang mampu meyakinkan seorang pemilik tanah atau pemilik modal agar bersedia bermitra dengan anda, maka MPK harus mampu membuat ACTION PLAN atau BUSINESS PLAN yang diajarkan di Workshop Cara Gampang Jadi Pengembang oleh suhu www.JinProperti.com dari Perguruan Kungfu Properti.
AriWibowoJinProperti.blogspot.com merupakan blog pribadi Ir. Ari Wibowo (AW Jin Properti) yang berisi tips trik seputar bisnis properti, yang disampaikan dengan humor namun serius.
Cari Artikel Menarik Disini
Rabu, 27 Februari 2013
SAYA BELUM PERNAH MENGHAMILI SAPI
SAYA BELUM PERNAH MENGHAMILI SAPI
www.JinProperti.com - Ngopi bareng relasi dan rekan bisnis di sebuah cafe terkadang menjadi sesuatu yang mengasyikkan. Ngobrol sana sini, nyruput kopi panas, sambil memakan camilan yang ada.
Teman saya seseorang yang punya toko tas dan sepatu, bercerita bahwa dia akan diversifikasi usaha dengan membuka peternakan sapi perah di daerah Kaliangkrik Magelang.
Mendadak dia bertanya kepada saya; "Bro, kalau sapi perah supaya bisa diperas susunya apakah harus hamil berkali-kali? Atau cukup hamil sekali dan beranak sekali, lalu bisa diperas susunya terus menerus?".
Waduh, aneh sekali pertanyaannya. Mau jadi pengusaha sapi perah tapi tidak tahu seluk beluk persapian. Saya jawab aja sambil bergurau; "Saya belum pernah menghamili seekor sapi, jadi tidak tahu soal peras memeras susu sapi. Siapa tahu ada varitas sapi khusus yang tak perlu hamil dan beranak, tapi cukup diremas-remas saja sudah bisa keluar susunya, hahaha ..." Kami ketawa ngakak bersama.
"Ada lagi bro. Pastikan sapi yang loe ternak adalah sapi betina. Kalau loe memelihara sapi jantan, sampai sapinya mati kagak pernah keluar susunya, hahahaha ..." Kami ketawa ngakak-ngakak lagi.
Sobat properti, jika anda ingin masuk ke sebuah bisnis, tentu saja anda harus tahu seluk beluk bisnis tersebut secara detail supaya bisa tune in disitu dan tidak melakukan blunder yang membuat modal anda ludes.
Jika anda ingin masuk ke bisnis properti, tentu saja anda harus belajar seluk beluknya. Mulai dari aspek KEuangan, TEknik, Marketing, Umum, periJINan (disingkat: KETEMU JIN). Pebisnis properti yang menguasai aspek KETEMU JIN properti niscaya akan lebih mantap mengendalikan kemudi bisnisnya. Jika anda ingin meng-upgrade skill dan pengetahuan anda di bidang properti, bisa mengikuti Workshop KETEMU JIN PROPERTI yang diselenggarakan oleh Perguruan Kungfu Properti.
Salah satu tips dasar dan sangat basic yang diajarkan didalam workshop tersebut adalah mengajarkan apa yang harus anda ketahui jika sudah menemukan atau mendapatkan prospek lahan yang akan dikembangkan menjadi proyek perumahan.
#1. DINAS TATA KOTA
Pergilah ke dinas tata kota pemda setempat, cari info mengenai RUTRK (rencana umum tata ruang kota) untuk lahan tersebut. Pastikan lahan anda masuk zona kuning (perumahan) atau zona coklat (campuran). Jika anda menemukan data bahwa lahan anda berada di zona hijau (penghijauan), maka itu berarti proyek anda tak bisa dieksekusi karena tak sesuai dengan RUTRK. Untuk beberapa pemda tertentu yang sudah melek IT, mereka menampilkan RUTRK nya di web milik pemda setempat yang bisa diakses oleh publik.
Jika anda mendapatkan data bahwa lahan anda masuk zona kuning (perumahan), sekalian saja meminta 'advise planning' atau 'fatwa planologi' yang berisi ketentuan tentang; prosentase lahan efektif yang diijinkan, prosentase KDB (koefisien dasar bangunan) yang diijinkan, ketinggian maksimal yang diijinkan, GSB (garis sempadan bangunan), GSS (garis sempadan sungai) dll.
#2. KANTOR PERTANAHAN
Jika lahan anda masuk di zona kuning (perumahan) atau coklat (campuran), anda bisa melanjutkan tahapan selanjutnya.
Bukalah buku sertipikat halaman belakang, tengoklah apa status lahan tersebut? Jika tertulis 'pekarangan' atau 'tanah kering', maka anda tak perlu melakukan apapun terkait perubahan status lahan. Akan tetapi jika masih tertulis 'sawah', maka anda harus mengajukan perubahan peruntukan dari pertanian menjadi non pertanian.
Di beberapa daerah, proses perubahan dari sawah (pertanian) menjadi pekarangan (non pertanian) disebut dengan proses PENGERINGAN. Kalau di DIY, proses ini disebut sebagai IPT (Ijin Pemanfaatan Tanah). Untuk proses ini, anda bisa lakukan sendiri dengan menghubungi bagian Aspek TGT (Tata Guna Tanah) di kantor pertanahan setempat. Bisa juga memakai jasa notaris.
Ada sejumlah biaya dan persyaratan yang harus ditempuh, yang besarnya bervariasi. Umumnya memakan waktu 2 - 3 bulan. Karena melibatkan beberapa dinas (instansi), dan melalui beberapa kali rapat dan sidang ekspose. Menurut pengalaman saya selama ini (Jateng - DIY - Jabar), biaya pengeringan untuk lahan dibawah 1 ha, kisaran Rp 60.000.000,-
Untuk mendapatkan pembelajaran materi lainnya, silahkan ikuti Workshop KETEMU JIN PROPERTI atau CARA GAMPANG JADI PENGEMBANG terdekat yang diselenggarakan oleh Perguruan Kungfu Properti.
www.JinProperti.com - Ngopi bareng relasi dan rekan bisnis di sebuah cafe terkadang menjadi sesuatu yang mengasyikkan. Ngobrol sana sini, nyruput kopi panas, sambil memakan camilan yang ada.
Teman saya seseorang yang punya toko tas dan sepatu, bercerita bahwa dia akan diversifikasi usaha dengan membuka peternakan sapi perah di daerah Kaliangkrik Magelang.
Mendadak dia bertanya kepada saya; "Bro, kalau sapi perah supaya bisa diperas susunya apakah harus hamil berkali-kali? Atau cukup hamil sekali dan beranak sekali, lalu bisa diperas susunya terus menerus?".
Waduh, aneh sekali pertanyaannya. Mau jadi pengusaha sapi perah tapi tidak tahu seluk beluk persapian. Saya jawab aja sambil bergurau; "Saya belum pernah menghamili seekor sapi, jadi tidak tahu soal peras memeras susu sapi. Siapa tahu ada varitas sapi khusus yang tak perlu hamil dan beranak, tapi cukup diremas-remas saja sudah bisa keluar susunya, hahaha ..." Kami ketawa ngakak bersama.
"Ada lagi bro. Pastikan sapi yang loe ternak adalah sapi betina. Kalau loe memelihara sapi jantan, sampai sapinya mati kagak pernah keluar susunya, hahahaha ..." Kami ketawa ngakak-ngakak lagi.
Sobat properti, jika anda ingin masuk ke sebuah bisnis, tentu saja anda harus tahu seluk beluk bisnis tersebut secara detail supaya bisa tune in disitu dan tidak melakukan blunder yang membuat modal anda ludes.
Jika anda ingin masuk ke bisnis properti, tentu saja anda harus belajar seluk beluknya. Mulai dari aspek KEuangan, TEknik, Marketing, Umum, periJINan (disingkat: KETEMU JIN). Pebisnis properti yang menguasai aspek KETEMU JIN properti niscaya akan lebih mantap mengendalikan kemudi bisnisnya. Jika anda ingin meng-upgrade skill dan pengetahuan anda di bidang properti, bisa mengikuti Workshop KETEMU JIN PROPERTI yang diselenggarakan oleh Perguruan Kungfu Properti.
Salah satu tips dasar dan sangat basic yang diajarkan didalam workshop tersebut adalah mengajarkan apa yang harus anda ketahui jika sudah menemukan atau mendapatkan prospek lahan yang akan dikembangkan menjadi proyek perumahan.
#1. DINAS TATA KOTA
Pergilah ke dinas tata kota pemda setempat, cari info mengenai RUTRK (rencana umum tata ruang kota) untuk lahan tersebut. Pastikan lahan anda masuk zona kuning (perumahan) atau zona coklat (campuran). Jika anda menemukan data bahwa lahan anda berada di zona hijau (penghijauan), maka itu berarti proyek anda tak bisa dieksekusi karena tak sesuai dengan RUTRK. Untuk beberapa pemda tertentu yang sudah melek IT, mereka menampilkan RUTRK nya di web milik pemda setempat yang bisa diakses oleh publik.
Jika anda mendapatkan data bahwa lahan anda masuk zona kuning (perumahan), sekalian saja meminta 'advise planning' atau 'fatwa planologi' yang berisi ketentuan tentang; prosentase lahan efektif yang diijinkan, prosentase KDB (koefisien dasar bangunan) yang diijinkan, ketinggian maksimal yang diijinkan, GSB (garis sempadan bangunan), GSS (garis sempadan sungai) dll.
#2. KANTOR PERTANAHAN
Jika lahan anda masuk di zona kuning (perumahan) atau coklat (campuran), anda bisa melanjutkan tahapan selanjutnya.
Bukalah buku sertipikat halaman belakang, tengoklah apa status lahan tersebut? Jika tertulis 'pekarangan' atau 'tanah kering', maka anda tak perlu melakukan apapun terkait perubahan status lahan. Akan tetapi jika masih tertulis 'sawah', maka anda harus mengajukan perubahan peruntukan dari pertanian menjadi non pertanian.
Di beberapa daerah, proses perubahan dari sawah (pertanian) menjadi pekarangan (non pertanian) disebut dengan proses PENGERINGAN. Kalau di DIY, proses ini disebut sebagai IPT (Ijin Pemanfaatan Tanah). Untuk proses ini, anda bisa lakukan sendiri dengan menghubungi bagian Aspek TGT (Tata Guna Tanah) di kantor pertanahan setempat. Bisa juga memakai jasa notaris.
Ada sejumlah biaya dan persyaratan yang harus ditempuh, yang besarnya bervariasi. Umumnya memakan waktu 2 - 3 bulan. Karena melibatkan beberapa dinas (instansi), dan melalui beberapa kali rapat dan sidang ekspose. Menurut pengalaman saya selama ini (Jateng - DIY - Jabar), biaya pengeringan untuk lahan dibawah 1 ha, kisaran Rp 60.000.000,-
Untuk mendapatkan pembelajaran materi lainnya, silahkan ikuti Workshop KETEMU JIN PROPERTI atau CARA GAMPANG JADI PENGEMBANG terdekat yang diselenggarakan oleh Perguruan Kungfu Properti.
Langganan:
Postingan (Atom)