BETULKAH MERINTIS BISNIS PROPERTI SEBAGAI PENGEMBANG BENAR-BENAR GAMPANG??? Silahkan simak jawabannya disini : http://bukupengembangproperti.blogspot.com/2012/03/merintis-bisnis-properti-sebagai.html

Cari Artikel Menarik Disini

Sabtu, 28 Mei 2016

KASIHAN IBU INI ....

SEDANG OPNAME DI RS
MALAH DITAGIH FEE MAKELAR


Kasihan ibu ini. Beliau partner saya alias MPT (mitra pemilik tanah) yang sudah menyerahkan lahannya kepada saya untuk dikembangkan menjadi proyek perumahan. Saat ini beliau sedang sakit dan opname di RS, tapi justru dikejar kejar mediator alias makelar untuk segera melunasi fee nya.

"Pak Ari tolong saya, itu makelar yang tahu saya sedang sakit justru terus menagih sisa hak nya. Jadi begini lho pak Ari, dulu saya bertemu pak Ari atas kontribusi seseorang bernama mr B, seorang anggota TNI. Saya memang janji memberi dia fee sebesar 2% dari harga tanah. Tapi berhubung tanah saya tidak dibayar cash oleh pak Ari, saya cuma mencairkan 1% saja dan sisanya 1% saya janjikan dibayar akhir proyek.

Sebenarnya dulu dia tak permasalahkan hal ini. Entah kenapa saat tahu saya sakit malah sibuk menagih sisa haknya. Mungkin dia takut terjadi sesuatu atas saya yang sudah tua dan sakit-sakitan ini, karena takut kehilangan hak nya. 

Saya sedang sakit, butuh pikiran tenang, malah dibebani banyak pikiran. 

Tolong saya pak Ari ...."

Mata saya memerah mendengar keluhan ibu ini. Lihat ada selang masuk hidung, ngomong terbata-bata, tapi malah punya beban tambahan mikirin fee mediator. 

Saya juga ingat pengalaman pahit saya mengenai mr B. Kebetulan saat deal dulu saya juga menjanjikan fee 2% dari saya selaku pembeli. Itu diluar fee dari penjual. Artinya mr B memang dapat fee kanan kiri (dari penjual dan pembeli).

Saat sudah PPJB, saya cairkan fee 1%. Sisanya sesuai kesepakatan dibayar saat ijin terbit. Eh, sudah 3 bulan ternyata ijin belum terbit, dia ngotot menagih hak nya. Saya menolak. Sampai suatu saat dia datang menagih dengan mengajak 4-5 orang berseragam TNI yang nunggu di teras kantor saya. Meski tetap sopan dan tidak melakukan tekanan apa-apa, tapi melihat kondisi ini saya tak mau ribet dan langsung membayar sisa haknya sebesar 1% lagi. Hahaha ..., ini sih pressure halus.

Oh ya balik lagi ke cerita mitra pemilik tanah yang sakit diatas. Akhirnya saya menjanjikan kepada beliau untuk menalangi pembayaran fee 1% kepada mr B, supaya beliau tidak tambah kepikiran. Saya katakan akan dicatat sebagai pembayaran hutang tanah saya kepada beliau.

Beliau terlihat lega mendengar komitmen saya. Saya mohon ijin berdoa sejenak menurut iman saya demi kesembuhan beliau. Saat saya pamitan pulang, beliau bisa tersenyum. Saya senang sekali melihat beliau bisa tersenyum.

Cepat sembuh ya bu ....
God be with you
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

ShareThis