BETULKAH MERINTIS BISNIS PROPERTI SEBAGAI PENGEMBANG BENAR-BENAR GAMPANG??? Silahkan simak jawabannya disini : http://bukupengembangproperti.blogspot.com/2012/03/merintis-bisnis-properti-sebagai.html

Cari Artikel Menarik Disini

Selasa, 06 Oktober 2015

RATUSAN ORANG SUDAH JADI PEBISNIS PROPERTI. SEKARANG GILIRAN ANDA !!


WORKSHOP PROPERTI 7 - 8 NOPEMBER 2015
Hotel POP, Tebet, J A K A R T A

Saya sering dikontak beberapa STRANGER (orang asing) yang tahu nomer HP dan PIN BB saya yang memang diobral bebas di blog. Mereka ini menawarkan lahan, minta advise, atau bahkan dukungan pembiayaan alias investasi di proyek mereka. Saya pada prinsipnya sangat responsif terhadap OPPORTUNITY. Apapun  INFORMASI yang disodorkan, itu adalah OPPORTUNITY. 

Sayangnya yang sering mengkontak saya kebanyakan hanya broker tanah yang hanya menawarkan tanah saja dan berharap dapat komisi. Hanya menyebutkan ada tanah SHM di lokasi tertentu, dengan luas sekian meter persegi dan menyebutkan harga per meternya. Saya paling malas merespon beginian, karena ujung-ujungnya saya disuruh survei dan diatur ketemu dengan pemilik tanah. Masih mending kalau lahannya di seputaran Yogya dan Semarang, saya masih bisa mensurvei. Tapi lebih sering lahannya di luar kota. Habis waktu saya jika hanya survei-survei lahan beginian. Kalau sekedar beli tanah saya tak perlu jauh-jauh, karena base saya di Yogya dan Semarang. Hanya mau keluar kota jika lahannya kerjasama atau dibeli dengan skim lunak (bayar DP maks 20%, lahan boleh dibalik nama dibarengi pengakuan hutang). 

Kadang ketemu orang yang "mengaku punya proyek" dan minta didukung modal sekian milyar, tanpa menyebutkan berapa return nya dan berapa umur proyeknya. Ada yang tengah malam menelpon minta dipinjami 3 milyar untuk show account (menunjukkan saldo rekening kepada pihak lain) agar ditunjuk sebagai pelaksana program perumahan dosen di sebuah Perguruan Tinggi. Kelihatan banget yang menelpon saya dan menghubungi saya itu belum sama frekwensinya dengan saya, karena paradigma dan skill mereka belum sama, alias masih amatiran. Mana ada meminta orang berinvestasi hanya dengan menyebut kebutuhan modalnya saja, tanpa tahu berapa bagi hasilnya. Saya yakin bukan karena mereka pelit dan tidak rela berbagi, tapi memang tidak tahu berapa potensi labanya, Tidak tahu cara menghitung potensi laba sebuah proyek properti, karena skill nya belum memadai.

Sering juga dihubungi orang awam yang tak bisa membedakan antara PENGEMBANG dan KONTRAKTOR. Ada yang menawari saya proyek membangun 100 unit rumah, dan saya diminta menunjukkan bank garansi, hahahaha .... Malas jadi kontraktor, yang harus ngemis-ngemis saat menagih termin.

Saya termasuk orang yang ramah dan senang berteman dengan siapa saja. Jadi semua telepon masuk atau BBM masuk pasti saya respon. Tapi sejauh ini, semua proyek yang saya dukung eksekusinya selalu berasal dari orang dan komunitas yang sudah saya kenal sebelumnya. Yang lain tak pernah saya follow up serius, karena frekwensinya belum sama dan susah mencapai deal. Lagipula berinteraksi dengan orang yang masuk kategori STRANGER (orang asing) yang tidak tahu wajahnya (belum pernah tatap muka) dan belum pernah bersalaman, sangat sulit buat saya untuk mengatakan YA saat diajak bermitra. Tak kenal maka tak sayang, itulah ungkapan yang paling tepat.

Di tahun 2015 ini, JIN PROPERTI kembali akan menggelar kelas workshop 2 hari "KETEMU JIN PROPERTI", yang membuka kesempatan kepada para peminat bisnis properti untuk menyamakan frekwensi dengan JIN PROPERTI, sekaligus saling kenalan dan bersilaturahmi, menjadi satu komunitas properti yang saling bertukar informasi.

Ini adalah workshop properti yang mengajarkan kepada anda BAGAIMANA CARA MEMULAI DAN MENJALANKAN BISNIS PROPERTI DENGAN MODAL RECEHAN. Jin Properti akan mengajarkan kepada anda dan berbagi pengalamannya yang sudah 20 tahun malang melintang di bisnis ini.

Waktu : Sabtu - Minggu, 7 - 8 NOPEMBER 2015
Tempat : Hotel POP, Tebet, J A K A R T A 
Jam : 08.30 s/d 17.00

INVESTASI :

Pendaftaran sebelum tgl 7 Nop 2015 dikenai biaya investasi Rp. 3.000.000,-
Pendaftaran di hari H dikenai biaya investasi Rp. 4.500.000,-

Disetor ke : ARI WIBOWO 
Bank Mandiri KCP Ungaran Semarang, A/C 136-00-1339947-9
Konfirmasi ke : RESTU ( hp 0878 - 3981 0855 )

Free 2 Buah Buku karya Jin Properti ARI WIBOWO


Bagi yang mendaftar kolektif minimal 5 peserta secara bersamaan, maka mendapat potongan harga senilai 10% (sepuluh persen).

BUKA BAJU DIDEPAN IBU-IBU

ANAK MUDA INI SUDAH MEMULAI
DISAAT YANG LAIN BARU BERMIMPI

Namanya Yanuar Harutomo alias Oi. Entrepreneur muda asal Banjarnegara yg juga murid PERGURUAN KUNGFU PROPERTI (PKP). Dia sukses menerapkan jurus-jurus PKP dan berhasil eksekusi lahan 1700 m2 hanya bermodal uang sebesar 11,5 juta saja. Selebihnya dibiayai oleh pemodal yang berhasil digandengnya dengan menawarkan Business Plan.

Ini proyek skala kecil. Tapi ini tantangan pertama sdr Oi menekuni bisnis properti. Semua yang sekarang besar, dulunya juga memulai dari hal yang kecil seperti yg dilakukannya ini. Oi berhasil menggandeng pemodal dengan kucuran dana 150 jt, dan hanya perlu membagikan 30% saja dari potensi laba keseluruhan senilai 540 juta. Artinya 70% sisanya menjadi haknya saat proyek berakhir nanti. Nilai yang tak kecil untuk jomblo berusia 20 thn.

Masih ingat 2 bulan lalu anak muda ini mendatangi saya di Yogya untuk konsultasi prospek lahan yang sudah dibayar tanda jadi olehnya senilai 1 juta saja. Dia sudah datang jam 10 pagi, tapi baru bisa saya jumpai jam 17.00. Artinya dia rela menunggu selama 7 jam. Itu salah satu bukti anak ini ulet dan tak mudah menyerah.

Dalam konsultasi selama 1,5 jam itu saya buatkan draft kasar Business Plan yang bisa dijajakan ke pemodal. Ketemu angka 250 juta untuk modal kerja, dengan opsi dibiayai seluruhnya dari uang pemodal atau sebagian dicarikan dengan memakai jurus kadal buntung. Rupanya sdr Oi memilih untuk membagi 2 opsi permodalan, dimana 150 juta dicarikan pemodal dan 100 juta sisanya dari jurus kadal buntung (menjual tunai dengan harga miring, diback up dengan buyback guarantee atau jaminan dibeli kembali).

Bagaimana sdr Oi yang muda dan belum punya tim in house mengerjakan banyak hal yang berbau teknis? Misal mengukur, membuat gambar perencanaan, hitung RAB infrastruktur dll? Dia memakai kekuatan jaringan yang ada di komunitas PKP. Dengan sedikit biaya, ada surveyor, arsitek, dan estimator yang menyelesaikannya.

Sdr Oi mengaku baru belajar bisnis. Dia kurang percaya diri mencari investor. Lha cari pinjaman 10 juta saja tak ada yang percaya, apalagi sampai ratusan juta, begitu katanya. Tapi buktinya, ada pihak yang mau membiayai proyeknya. Tak jauh-jauh dia mencarinya, pemodal itu berasal dari komunitas PKP sendiri, yaitu senior yang sudah ikut kelas PKP lebih dahulu.

Pastinya sdr Oi sangat bersyukur. Impiannya menjadi pebisnis properti sudah dimulai. Memang masih banyak tantangan dalam menyelesaikan proyek ini. Tapi setidaknya anak muda ini sudah memulai disaat yang lain masih sekedar bermimpi.

Sudah jadi tradisi PKP bahwa alumni yang berhasil pecah telor untuk proyek pertamanya akan diapresiasi dengan pemberian jersey warna biru. Ya ampuun, saya lupa menyiapkannya, padahal sdr Oi terlanjur hadir di event Bandung tanggal 4 Oktober 2015 kemarin. Supaya dia tidak kecewa (saya pribadi ingin menyemangati anak muda ini), akhirnya saya yang kebetulan berbaju biru, secara spontan melepas baju dan saya serahkan kepada sdr Oi, yg tak menyangka saya lakukan aksi ini didepan ibu-ibu dan bapak-bapak peserta kelas BANDUNG. Tentu saja saya berani melakukannya karena kebetulan membawa kaos cadangan didalam tas.

Semoga ini jadi support motivasi untuk sdr Oi menuntaskan proyek pertamanya. He deserve to create his success story.

Semoga ada murid PKP lain yang segera menyusul dan mencetak success story, sehingga saat event di SOLO tgl 24-25 Oktober 2015 mendatang ada juga seremoni penyerahan jersey warna biru kepada alumni.

Selamat buat sdr Oi.

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

ShareThis