MENGOLAH OPPORTUNITY
MENJADI REJEKI
TERNYATA MK MENERIMA FEE SECARA TERANG-TERANGAN
MK : Pak AW,
ada orang butuh duit 1 M dan mau jual tanahnya
AW : Makasih
infonya pak MK (makelar). Tapi saya gak ada niat membeli tanah. Tapi kalau si
pemiliknya berniat menjual tanahnya, boleh deh ketemu saya, siapa tahu
berjodoh. Datangkan saja pemilik tanah ke kantor saya
MK : Siaaaap,
saya datangkan ke kantor GODHA PROPERTI
* * *
MK : Pak AW,
ini ada Ibu Nur yang berniat menjual tanahnya tersebut
Nur : Met kenal
pak AW, saya punya lahan luas 3195 m2 di desa Wedomartani Ngemplak Sleman yang
mau saya jual seharga 1 juta/m2.
AW : Maaf ibu,
sebenarnya saya belum ada rencana membeli lahan lagi. Tapi jika Ibu berkenan
lahannya dihargai 900.000/m2, dan hanya dengan membayar Rp. 1 milyar saja lahan
milik Ibu bisa dibalik nama ke perusahaan saya, boleh deh kita berunding.
Kekurangan pembayaran akan dibuatkan pengakuan hutang dimana perusahaan saya
berhutang kepada Ibu.
Nur : Bisa lebih
detail lagi pak?
AW : Ibu hanya
dibayar dimuka Rp. 1 milyar, kemudian sisanya diangsur bertahap sesuai jadwal
yang kita tentukan. Saya meminta grace period untuk mengurus legal
dan perijinan sampai dengan terbit IMB (estimasi 3-4 bulan), dan kemudian saya
angsur Rp. 50 juta/bulan sampai lunas. Tapi angsuran ke-1 baru saya jalankan 7
bulan sejak IMB terbit.
Nur : Waduuuh
koq terlalu lama jeda pembayarannya? Apa tak bisa dipercepat?
AW : Maaf,
tidak bisa bu, bisanya 7 bulan sejak IMB terbit. Justru saya sengaja minta jeda
waktu cukup lama untuk menghimpun kekuatan sebelum pembayaran selanjutnya jatuh
tempo. Sekedar info buat Ibu, selain untuk membayar tanah Rp. 1 milyar, saya
masih harus sediakan modal kerja kisaran Rp. 750 juta lagi untuk mengembangkan
lahan tersebut.
Nur : Saya
diberi bagian laba apa tidak?
AW : Ada bu,
tapi tidak banyak hanya 10% saja.
Nur : Sedikit
sekali? Apa tak bisa nambah jadi 15%?
AW : Boleh deh,
saya berikan ibu 15%.
Nur : Boleh tahu
berapa kira-kira target labanya pak?
AW : Mungkin
laba yang akan kita targetkan senilai Rp. 2 milyar bu. Lumayan Ibu bisa dapat
sekitar 300 jutaan lagi.
Nur : Oke deh
pak AW, ayo salaman, kita deaal ...
AW : Bentar bu,
jangan salaman dulu. Ibu paham ya bahwa lahan Ibu akan dibalik nama ke
perusahaan saya, dan saya bebas memperlakukan lahan tersebut untuk kepentingan
pengembangan proyek, termasuk jika harus diagunkan ke bank guna mendapatkan
kredit konstruksi. Ibu tak boleh komplain lagi karena sudah menjadi milik
perusahaan saya.
Nur : Iya saya
paham
AW : Ayo kita
salaman bu, deal !!! Ibu tunggu sebentar, akan saya bayar tanda jadi Rp. 10
juta, dan kita tanda-tangani dulu perjanjian kerjasama ini supaya semua
kesepakatan ini final dan mengikat.
* * *
AW : Hallo pak
investor, saya ada peluang nih. Butuh modal 1 M, dapat saham 30% di proyek
berdurasi 18 bulan dengan potensi laba 2 milyar. Minat gak pak?
INV 1 : Boleh lihat
proposal bisnisnya? Tolong diemail pak
AW : Siaaaaap,
segera diemail.
INV 1 : Sudah saya
pelajari pak, saya tertarik. Oke, saya siap jadi pemodal 1 milyar, saya tunggu
langkah selanjutnya yang harus dilakukan.
* * *
AW : Hallo pak
investor, saya ada peluang nih. Butuh modal 750 juta, dapat saham 22,5% di
proyek berdurasi 18 bulan dengan potensi laba 2 milyar. Minat gak pak?
INV 2 : Boleh lihat
proposal bisnisnya? Tolong diemail pak
AW : Siaaaaap,
segera diemail.
INV 2 : Sudah saya
pelajari pak, saya tertarik. Oke, saya siap jadi pemodal 750 juta, saya tunggu
langkah selanjutnya yang harus dilakukan.
* * *
AW : Halllo,
anak buah (AB) tolong datang ke ruang saya
AB : Siap
boss, segera menghadap
AW : Ini ada
proyek baru, lahan 3195 m2 sudah tersedia, modal 1,75 milyar sudah tersedia.
Tolong proyek ini dikelola sebaik-baiknya dibawah mentoring saya. Nanti
management fee buatmu 10%, dan ada 2,5% lagi akan dibagi rame-rame ke semua
team. Laksanakan sebaik-baiknya. Jaga nama baik perusahaan kita, bikin investor
puas supaya next time bersedia invest lebih buanyaak
AB : Siap
laksanakan boss ...
* * *
AW : Pak MK (makelar),
minggu depan kita transaksi, anda dapat fee 2% atau sekitar 57 jutaan. Tolong
minta kepada pemilik tanah untuk segera menyerahkan SHM asli ke notaris, dan
melunasi semua tunggakan SPPT PBB
MK : Siap
komandan, makasih fee nya .... Laksanakan !!!
Sobat properti, hanya dengan menjadi arranger proyek seperti kisah nyata diatas, saya punya saham 32,5% hanya dengan bermodal 10 juta. Itupun akhirnya dikembalikan karena diperhitungkan sebagai pembayaran. Yuk kita lihat distribusinya ...
Pemilik Tanah = 15%
Pemodal A = 30%
Pemodal B = 22,5%
_________________ +
Total = 67,5%
Saya yang notabene tidak punya tanah dan tidak keluar modal, justru mendapat bagian terbesar dari proyek tersebut, yaitu 32,5%. Mantap bukan???? hehehehe ...
Oh ya, ini foto saat saya bersama pemilik tanah sedang transaksi didepan Notaris.
Oh ya, ini foto saat saya bersama pemilik tanah sedang transaksi didepan Notaris.