INVESTOR ATAU PREDATOR
Apa benar pak AW butuh MPM untuk proyek Banjarmasin? Seperti bunyi statusnya di FB.
"Iya betul... "
Saya siap sediakan 1,75 M asal 50% laba jadi bagian saya sebagai pemodal. Jika labanya 4,5 M berarti bagian saya 2,25 M. Umur proyek berapa lama?
"Estimasi 2 thn. Karena ini mau main di kelas real estate full margin."
Tidak masalah. Saya siap. Tapi saya maunya laba 2,25 M buat saya sifatnya fix, tidak berkurang. Jika laba keseluruhan menyusut dibawah target, maka bagian yang berkurang adalah bagian pemilik tanah dan pak AW selaku pemilik keahlian. Jika proyek lewat dari 2 thn, maka laba bagian saya ditambah jadi 60% dengan mereduksi bagian pemilik keahlian.
"Hmm, koq gitu ya?"
Lha pak AW maunya seperti apa?
"Saya maunya semacam konsep syariah pak. sistem bagi hasil. Jadi yang kita sepakati cuma prosentase bagi hasilnya. Bukan fix return. Kalau model yang bapak mau itu bukan syariah pak. Minta fix return, artinya kita tidak berbisnis bersama. Bapak mirip perbankan yang meminjami modal dengan bunga tertentu. Kalau saya hitung setara 5,3% perbulan. Mana tahan pak?"
"Ini bisnis, berbagi laba berbagi resiko. Semua bersifat proyeksi. Artinya bisa naik bisa turun. Soal waktu juga sifatnya estimasi, jadi bisa maju bisa mundur. Dalam bisnis tak ada yang sifatnya pasti."
Kalau begitu saya minta 70%, boleh bersifat floating, bukan fix. Gimana pak?
"Hehe, maaf pak. Mau saya modali sendiri aja deh. Gak jadi gandeng pemodal. Semula saya cuma mau tawari 40% saja koq."
(Dalam hati saya ngedumel, gile nih orang. Mau disikat semua. Pemilik tanah 20%, pemilik modal 70%, sisanya 10% buat pemilik keahlian. Ini namanya kerja bakti)
Usai percakapan itu, namanya di kontak saya tambahi embel embel kata "predator".
Ssstt, kalimat mau dimodali sendiri itu cuma boong'an aja. Aslinya saya tetap mau cari pemodal, tapi bukan mister predator tersebut.