Cari Artikel Menarik Disini
FAKTA BRUTAL
Ini kisah
tentang FAKTA BRUTAL. Dimana anda yang sok merasa sebagai pengusaha, mendadak
jadi pecundang. Kepala pusing, perut mules, mungkin juga mencret-mencret.
Kenapa? Karena dikejar HUTANG. Ada tagihan jatuh tempo, atau sebuah kewajiban
yang tak mampu dipenuhi. Stress, matikan hp. BBM masuk tak berani read. Sms
masuk langsung delete tanpa dibaca. Istri tidur tak pakai BH, kita cuekin saja dan tidak
berselera. Dunia terasa gelap gulita.
Anda
pernah mengalami? Hayoo ngaku aja deh.
Pengusaha
itu mainannya bernama CASHFLOW. Musuhnya HUTANG, temannya PIUTANG. Pengeluaran
sifatnya pasti, sementara pemasukan sifatnya tak pasti. Mental pengusaha diuji
dalam kondisi begini.
Saya dulu
sering mengalami hal beginian. Datang ke kantor malas, takut berjumpa
kontraktor yang menagih termin. Akhirnya ngantor di cafe, sambil berdoa semoga
ada uang masuk agar bisa menyelesaikan kewajiban. Kalau kepergok, terpaksa
pakai jurus 'endo semoyo' alias menghindar dan memberi janji.
Saya
pernah punya pengalaman yang luar biasa. Ketika ada hutang jatuh tempo bayar
tanah senilai Rp 125 juta yang tak mampu saya penuhi. Bulan-bulan sebelumnya
saya bayar dengan lancar. Tapi bulan itu duitnya belum ada. Pemilik
tanahnya tentara, kerja di BIN. Jatuh tempo tanggal 5, dan cashflow saya sedang
kurang sehat karena penjualan lagi lesu.
Pak
tentaranya sibuk telpon menanyakan tagihan. Saya bingung belum bisa memberi
kepastian. Saya bingung. Telpon tidak saya angkat, sms tidak saya balas. Makin
gencar telponnya, tiap 15 menit. Makin panik, akhirnya hp saya matikan. Sungguh
ini sebuah FAKTA BRUTAL, yaitu kondisi dimana kita tak mampu mengatasi keadaan.
Tengah
malam, saat saya berpikir pak tentara sudah lelap tidur, saya buka hp dan
baca-baca sms yang masuk. Isinya ngeri. Pak tentara sudah main ancam dan intimidasi.
Pusing pala barbie. Bikin nyali makin ciut.
Dua
minggu lari dari kenyataan. Saya tidak tahan lagi. Mendadak saya punya
keberanian untuk menghubungi pak tentara dan mengajak bertemu.
Kamipun
bertemu. Saya sudah bayangkan cacian dan makian dari pak tentara. Keringat
dingin keluar. Tapi saya kuatkan mental dan bicara terus terang mengenai
kesulitan yang saya alami. Apa yang terjadi? Pak tentara santai-santai aja lho.
Tak seganas di bunyi sms nya. Dia justru mengatakan bahwa dia marah adalah
karena saya menghindar, bukan karena saya tak mampu bayar. Tak angkat telepon
dan tak jawab sms adalah sikap tidak gentlemen yang membuat dia merasa kecewa.
Ajaib,
dia mengatakan bahwa angsuran di bulan itu sementara free (prei), dan 3 bulan
kedepan saya diberi keringanan untuk mengangsur hanya sebesar Rp 25 juta saja.
Itu hanya 20% dari kewajiban seharusnya. Pak tentara memahami kesulitan
cashflow yang sedang saya derita.
Dia hanya
berpesan bahwa sebagai pengusaha, harus tetap membuka akses KOMUNIKASI. Jika
kita tak bisa dihubungi, maka pihak lain justru akan berprasangka dan curiga.
Buntutnya bisa timbul hal-hal yang tidak diinginkan.
Hmm, jadi
malu sekali saat itu. Seorang tentara yang bijaksana memberi wejangan kepada
saya yang mengaku sebagai pengusaha. Untuk tidak lari dari kenyataan. Untuk
tidak menutup akses komunikasi. Terkadang yang membebani diri kita itu justru
ketakutan yang kita ciptakan sendiri.
Pelajaran
: Jika FAKTA BRUTAL terjadi dalam hidup anda (bisnis anda), jangan lari. Hadapi
saja, apapun yang terjadi. Tetaplah membuka akses KOMUNIKASI.
JADI PENGUSAHA PROPERTI
TAK HARUS PUNYA TANAH DAN MODAL MILYARAN
"Salam kenal pak AW, saya pembaca setia blog jinproperti, dan saya sangat tertarik menjadi pengusaha properti, mohon arahannya."
Sering sekali saya dapat email masuk seperti itu, dan biasanya saya menjawab seperti ini :
Salam properti juga. Untuk menjadi pengusaha properti tak harus punya tanah atau punya uang milyaran. Asal anda mampu menciptakan OPPORTUNITY bagi PEMILIK TANAH serta PEMILIK MODAL, maka kesempatan itu ada didepan mata.
Bagaimana cara menciptakan OPPORTUNITY? Tentu saja anda harus berstatus sebagai PEMILIK KEAHLIAN, yang memiliki skill dan knowledge ala praktisi properti. Skill tersebut bisa dipelajari dengan membaca buku dan literatur properti, serta bergaul dalam sebuah komunitas properti. Tanpa berSILATURAHMI, anda akan berjuang sendiri. Bergaul dalam komunitas properti memudahkan anda mewujudkan mimpi jadi pengusaha properti, karena anda bergaul dengan orang-orang yang punya frekwensi dan passion sama, yaitu PROPERTI.
Tak mungkin anda seharian putar-putar survei lahan dengan mengajak teman yang tidak punya ketertarikan di bisnis properti. Tapi melakukannya bersama kelompok kecil yang punya passion sama, akan lebih asyik dijalani.
Saya bukan pengusaha seminar atau workshop properti, tapi saya menyarankan anda untuk ikut kelas properti, karena belajar properti hanya membaca buku, literatur atau blog, mungkin kadar penyerapannya hanya 49% saja. Apalagi untuk skill yang kontennya berbau teknikal berupa hitungan dan angka-angka. Terlalu rumit jika memelototi angka-angka tanpa penjelasan memadai secara verbal oleh trainer.
Pada prinsipnya saya rela berbagi. Karena menambah 1 silaturahmi berpotensi mendatangkan 1000 informasi. Tapi tak mungkin beberapa paket modul yang biasanya diajarkan dalam waktu 2 hari, harus ditransfer melalui chat di BBM atau WA. Harus ada interaksi dan simulasi. Itu semua mesti dilakukan secara fokus dan penuh konsentrasi didalam kelas properti.
Salah satu kunci sukses mendapatkan OPPORTUNITY adalah SILATURAHMI. Jika anda ikut kelas properti dengan peserta 20-40 orang, maka disana anda akan berkenalan dengan sekian puluh teman baru yang punya passion sama di bisnis properti. Itulah aset anda. Itulah entry poin anda. Pilih 4-5 orang yang secara domisili tidak jauh dengan tempat tinggal anda, jadikan mereka itu sel kecil yang akan jadi teman anda berbagi INFORMASI dan berburu OPPORTUNITY.
Jadi jika saya menjawab email anda dengan meminta anda mengikuti workshop properti, ini bukan berarti saya komersil dan jualan workshop, tapi memang ini jawaban terhadap pertanyaan anda sendiri. Mau jadi pebisnis properti ya mesti menguasai skill nya, dan bergabung dengan komunitasnya. Jangan direspon dengan jawaban anda tak punya waktu atau tak punya uang, karena itu menggambarkan seberapa serius anda ingin masuk ke bisnis ini.
Pernah dengar istilah PARADIGM - BEHAVIOUR - RESULT? Ciptakan mimpi, selaraskan perilaku, raihlah hasilnya.
Banyak orang hanya berani mimpi jadi pengusaha properti, tapi tak pernah menyelaraskan perilakunya. Jadi jangan ditanyakan apa hasilnya? Pasti nol besar. Cuma iseng bertanya, tapi tak pernah berani berkorban waktu dan biaya untuk mewujudkan mimpimya.
Salam Properti !!
Workshop Properti 2 Hari
CARA GAMPANG JADI PENGEMBANG
DENGAN MODAL RECEHAN
Yogyakarta, 22-23 Agustus 2015
Hotel FAVE Kusumanegara
Investasi : Rp 3.000.000
Include menginap 2 hari di kostel
Transfer ke BCA 222 0365789 a/n Ari Wibowo
Konfirmasi ke : ariwibowoproperti@gmail.com