MENGGARAP PROSPEK MELALUI OPEN HOUSE
JinProperti - Anda penggemar Stand Up Comedy? Saya termasuk salah satu
penggemarnya. Bahkan saya yakin jika saya mau bisa menjadi komik
(sebutan untuk aktor Stand Up Comedy) yang lucu dan berkelas. Karena
koleksi lelucon saya banyak, saya bukan pemalu, dan saya punya kemampuan
berbicara didepan umum diatas rata-rata. Sayangnya usia saya sudah gak
muda lagi untuk ditertawakan, hehe ..
Apakah anda pernah mengamati para penonton yang berada di area
pertunjukkan SUC? Mereka ini adalah segerombolan penonton yang sudah
'siap tertawa'. Guyonan yang sederhana saja, terkadang malah tidak lucu
tetap bisa membuat mereka tertawa. Apalagi jika materi guyonannya
beneran lucu, dijamin mereka terbahak-bahak. Karena sesungguhnya mereka
duduk disitu dalam kondisi 'siap tertawa'.
Coba materi kalimat yang sama dibawakan didepan sederetan orang yang
bukan penonton SUC, belum tentu mereka bisa tertawa, karena guyonannya
hambar, dingin, dan dangkal. Mereka tidak berada dalam kondisi 'siap
tertawa' meski bukan berarti tak bisa tertawa.
Sobat properti, pernahkah anda melakukan aktivitas promosi off air yang
disebut dengan OPEN HOUSE? Tujuannya adalah mengundang calon konsumen
datang langsung ke lokasi proyek anda, untuk melihat secara visual
seperti apakah proyek perumahan yang anda pasarkan dan seberapa jauh
progresnya? Cara ini cukup efektif lho.
Syaratnya tentu saja progres fisik di proyek anda sudah bisa dilihat.
Infrastruktur sudah dikerjakan; jalan, saluran, gerbang, taman. Bangunan
rumah contoh juga sudah ada. Syukur-syukur ada mock up dalam kondisi
'fully furnished'. Saran; saat dilakukan open house pastikan AC di rumah
contoh dinyalakan di suhu 18 derajat supaya hawanya sejuk dingin.
Siapa yang kita undang untuk menghadiri acara open house ini? Jangan
sembarang undang orang. Kirimkan undangan ke nama-nama prospek yang
tertera di buku tamu. Baik buku tamu di kantor pemasaran ataupun buku
tamu yang pernah diletakkan di stand pameran (saya menyarankan open
house didahului dengan menggelar pameran supaya memiliki banyak prospek
di buku tamu).
Kenapa mereka yang diundang? Karena mereka ini adalah prospek yang 'siap
bertransaksi' dan membeli produk anda. Mereka ini mirip penonton SUC
yang sudah siap tertawa jika ada guyonan yang lucu. Saraf tertawa mereka
memang sudah standby. Konsumen yang pernah mengisi buku tamu anda
pastilah orang yang ada rencana membeli produk perumahan. Entah di level
mana tingkatan mereka sebagai konsumen. Mungkin sebatas cari informasi,
sebatas mencari peluang, atau sudah di level membutuhkan.
Pengalaman saya selama ini, tak ada konsumen yang membeli produk
properti yang kita pasarkan tanpa mensurvei lokasinya. Undangan OPEN
HOUSE sekaligus menguji sejauh mana level minat mereka membeli produk
kita. Jika diundang survei saja tidak bersedia datang, berarti mereka
bukan hot prospek. Mungkin mereka dulu mampir ke stand pameran anda
karena bete menunggu bininya yang sedang creambath di salon, sehingga
iseng mampir ke stand pameran anda dan pura-pura minta informasi.
Konsumen yang serius pasti akan menyambut baik undangan Open House yang
anda lakukan. Apalagi jika anda pintar mengemasnya dengan label acara
yang menarik, misal; makan durian gratis, makan rujak gratis, makan es
krim gratis, dll. Itu hanya kemasan saja. Dan usahakan kemasan acaranya
mengakomodir kepentingan anak dan orang tua. Saat ortunya digarap oleh
sales, anak-anaknya disediakan mainan atau makanan gratis supaya betah
dan tak buru-buru minta pulang.
Percaya deh, penonton yang 'siap tertawa' seperti di pertunjukan Stand
Up Comedy memang lebih gampang dibuat tertawa. Demikian pula mengundang
prospek yang sudah ada di daftar buku tamu ke acara Open House lebih
besar kemungkinannya untuk terjadi transaksi ketimbang mengundang
prospek sembarangan yang sekedar datang menghabiskan durian gratis anda
...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.