BETULKAH MERINTIS BISNIS PROPERTI SEBAGAI PENGEMBANG BENAR-BENAR GAMPANG??? Silahkan simak jawabannya disini : http://bukupengembangproperti.blogspot.com/2012/03/merintis-bisnis-properti-sebagai.html

Cari Artikel Menarik Disini

Selasa, 29 Oktober 2013

JANGAN DITIRU !! GAYA KOBOY MENSIASATI TAKSASI

BAGAIMANA PERASAANMU 
JIKA BB Z10 DI PING OLEH SMARTFREN ???


Jin Properti - Seseorang dengan nama BP di contact list saya, malam itu baru saja ganti PP baru. PP nya unik, berbunyi begini; "Bagaimana perasaanmu, jika BB Z10 di PING oleh Smart fren?" Saya merasa terusik, karena saya dulu membeli BB Z10 dengan harga 7 jutaan, tapi sekarang gradenya terjun bebas di pasaran.

Saya kirim BBM singkat; Ijin copas PP nya ya, lucu bangeeet ..., begitu chat saya ke dia. Eh, malah dia membalas dan merespon panjang lebar. Seakan-akan saya yang memulai percakapan.

"Om Jin masih ingat saya? Saya peserta workshop KETEMU JIN PROPERTI tahun 2012 yang lalu di Hotel Oasis Amir Senen Jakarta. Saya sekarang sudah punya proyek sendiri 48 unit di Depok. Saya berhasil hot deal dengan jurus-jurus yang diajarkan om Jin di workshop, serta tertulis juga di blog. Makasih ya om Jin. Resep om Jin manjur seperti klinik Tong Fang, hihihihi ...."

Kemudian akun bernama BP tersebut melanjutkan ceritanya bahwa per hari itu dia sudah menjual 31 unit hanya dalam waktu 5 bulan saja. Harga jual aslinya 225 jutaan, tapi di pricelist dia tuliskan seharga 300 juta. Konsumen diminta membayar Uang Muka senilai 85 juta, tapi disubsidi 70 juta. Jadi aslinya hanya bayar UM 15 juta saja.

"Bentar bentaaaar, saya belum jelas. Maksudnya disubsidi 70 juta itu bagaimana?" tanya saya kepada BP.

Kemudian dia menjelaskan bahwa skenario itu sengaja dilakukan untuk mensiasati perbankan. Pada saat mengisi form aplikasi pengajuan KPR, ditulis begini ;

Harga Jual : Rp 300.000.000
Uang Muka : Rp 85.000.000
______________________  -

KPR : Rp 215.000.000

Dikondisikan agar pihak bank seolah tahu bahwa konsumen telah membayar UM 85 juta (hampir setara 30% harga), padahal aslinya cuma bayar Uang Muka riil 15 juta saja, sementara 70 jutanya disubsidi oleh pengembang alias tidak bayar beneran. Sehingga plafond kreditnya sebesar Rp 215.000.000,-

"Memangnya bank bisa diakali seperti itu? Mereka punya apraisal yang melakukan taksasi, yang tak mau diakali dengan cara seperti itu," tanya saya kepa BP.

Dengan diawali permintaan supaya chat malam itu adalah OFF THE RECORD, kemudian BP bercerita bahwa memang betul dia punya masalah dengan perbankan. Ada 4 bank yang sebenarnya sudah MoU KPR dengan dirinya, ternyata hasil apraisal tak sesuai harapan. Semua menilai rendah obyeknya, yaitu kisaran Rp 250 jutaan saja. Sehingga sudah pasti tak ada aplikasi KPR yang disetujui full plafond 100% meski kemampuan finansial dari calon debiturnya bagus.

Tapi BP tak mau menyerah, dia selalu dan terus mencari perbankan yang mau membiayai 31 konsumennya dengan full plafond 215 juta. Sampai suatu ketika dia ingat dengan salah satu temannya yang menjadi Consumer Loan Manager di sebuah bank umum yang berkantor cabang di Bekasi. Dia berhasil kontak temannya, dan kemudian dikenalkan dengan apraisal rekanan bank tersebut yang ternyata cukup kooperatif saat melakukan taksasi.

Apraisal yang kemudian diajak bertemu di ruang karaoke tersebut meminta BP untuk melakukan upgrade beberapa spesifikasi bahan bangunan, sehingga nilai taksasinya bisa mencapai 300 juta per unit. Dan karena permintaannya tidak memberatkan dan bisa dipenuhi, maka BP melakukan apa yang disarankan oleh apraisal, dan hasilnya nilai taksasi berhasil terbit dengan nilai 300 juta.


"Kenapa ketemunya mesti di karaoke room? Bukan di proyek atau di kantor saja?" saya kembali bertanya melihat kejanggalan tersebut.

"Biar happy om Jin. Kalau mau meminta tolong seseorang, usahakan dia mengambil keputusan dalam suasana happy, hihihi ....", jawabnya dengan simpel, tapi masuk akal.

Berkat deal itu, maka kelangsungan terselenggaranya akad kredit atas 31 konsumen menjadi lebih mudah. Bahkan kata BP saat ini sudah realisasi akad 8 konsumen, meski agak ribet karena pengikatannya (akad kredit) dilakukan di Bekasi, sementara obyek jaminan berada di Depok. Yang penting akad kredit lancar dan piutang jadi duit semua, kata BP senang.

Waduh, koboy juga nih BP. Cerdas, dan pantang menyerah dalam mengatasi persoalan. Saya jadi penasaran ini murid workshop yang mana ya? Saya tak pernah mengajarkan jurus zigzag ala koboy dan Jurus Konspirasi dengan apraisal seperti itu, tapi BP mampu melakukannya dan sukses melaksanakannya.

"Maaf, ini mas BP atau mbak BP ya? Saya tidak ingat satu persatu nama eks peserta workshop. Saya pernah lihat PP anda bergambar perempuan. Tapi gaya koboynya mengesankan anda seorang pria ..." tanya saya dengan penasaran sekali.

"Hihihi .... Aduh om Jin. Jelas-jelas saya perempuan. Nama saya BUNDA PUTRI, tapi hanya ditulis inisial saja; BP. Om Jin sih murid workshopnya sudah ratusan atau malah ribuan, sehingga tidak mengenal dengan baik murid-muridnya," katanya.

Lho, bercanda nih orang. Bunda Putri lagi diributkan di TV dan dicari wartawan koq mendadak muncul mengajak saya chat. Bahkan Bunda Putri membuka jatidirinya bahwa dia berprofesi seorang pengembang juga seperti saya. Yang jelas, saya tak akan pernah mengajarkan jurus koboy seperti yang dipraktekkan oleh akun yang mengaku Bunda Putri atau siapalah itu. Saya hanya mengajarkan yang lurus-lurus saja deh ....

Jadwal Workshop KETEMU JIN PROPERTI terdekat; Denpasar 9-10 Nopember 2013. Banjarmasin 30 Nop - 1 Des 2013. Minat? Hub ; Agung (081390888546)
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

ShareThis