SUSI, WTS YANG TERJUN KE BISNIS PROPERTI
Di sebuah sore yang teduh karena habis turun hujan gerimis, ada telepon masuk dari seorang wanita yang suaranya mendesah manja.
"Hallo pak AW, apa kabar? Masih ingat saya? Saya Susi, WTS yang pernah ikut workshop pak AW di Surabaya dulu. Semoga pak AW sehat-sehat selalu ..."
"Apa??? WTS???" Saya kaget mendengar pengakuannya.
"Hihihi .... Iya, pak AW, saya Susi murid pak AW. Benar saya memang WTS alias Wanita Teknik Sipil asal Surabaya, yang benar-benar punya obsesi jadi pengusaha properti. Sejak ikut workshop pak AW, disela-sela kesibukan saya sebagai karyawan di perusahaan kontraktor saya sering hunting tanah disana-sini, dan alhamdullilah ini sudah ada hot deal ....", kata Susi.
Hahahahaha ....., saya sampai berdegup kencang jantungnya karena ditelpon seorang WTS, eh ternyata kepanjangan dari Wanita Teknik Sipil. Artinya dia itu Sarjana Teknik jurusan Teknik Sipil. Saya lupa-lupa ingat Susi yang mana, karena memang saya adakan workshop CARA GAMPANG JADI PENGEMBANG sudah puluhan kali di berbagai kota, dan total akumulasi pesertanya (muridnya) mungkin sudah melebihi jumlah 1000 orang. Jadi kalau soal nama tak mungkin ingat, tapi kalau ketemu muka, setidaknya saya masih ingat.
Kemudian Susi bercerita bahwa apa yang pernah saya jelaskan di workshop hampir benar semua di lapangan, terutama dalam usahanya mencari lahan hot deal. Ada kisaran 50 lahan di 50 lokasi yang sudah dia survei, sudah ketemu dan negosiasi dengan pemiliknya, dan baru kali ini mendekati deal. Yang lain-lain susah deal karena hampir semuanya minta dibeli, bukan dikerjasamakan.
"Gila nih pak AW, setelah hunting selama 1 tahun, baru kali ini saya bisa deal meski baru secara secara lisan. Dan saya sudah terapkan semua jurus-jurus dari pak AW, yaitu soal menentukan harga tanah, menentukan komposisi pembagian laba (profit sharing), serta membatasi modal yang kita keluarkan. Semua jurus yang saya pelajari di workshop sudah saya keluarkan. Dan senang banget yang ini sudah deal ....."
Susi menjelaskan kalau dia deal untuk lahan seluas 8200 m2 di pinggiran kota Surabaya, harga lahan Rp. 450.000/m2, dengan DP 20% dibayar saat IPT atau Ijin Lokasi sudah terbit dan lahan siap dibalik nama. Sisanya pengakuan hutang yang dibayar mulai bulan ke 12 s/d ke 18. Untuk konsep kerjasama ini, pemilik tanah mendapat bagian laba 20%.
"Pak AW, dengan posisi saya yang sudah deal lisan seperti ini, dan lahan siap untuk dieksekusi, lantas apa yang harus saya lakukan? Urutannya seperti apa? Skenario legalnya seperti apa? Mohon arahan dan bimbingannya .... Pak AW ini suhu saya, jadi kalau muridnya bertanya, harus dijawab ya ...."
Hahaha, kagak tahan mendengar rayuan WTS asal Surabaya ini. Dan sayapun dengan cepat dan sigap berjanji akan membantu Susi untuk menyusun SKENARIO LEGAL nya, yang saya jelaskan bahwa semua harus diawali dengan membuat SURAT KESEPAKATAN BERSAMA. Jika SKB sudah ditanda-tangani, maka opportunity sudah ditangan. Tinggal dibuatkan BUSSINES PLAN nya guna mencari pemodal.
Saya berjanji akan mengirimkan ke Susi draft SKB yang dimaksudkan, tapi dalam versi blanko. Biar nanti Susi merevisi sendiri sesuai dengan data-data lahan yang dimaksudkan. Tak lupa saya berikan semangat dan motivasi agar dia bisa sukses melakukan eksekusi proyek pertamanya tersebut. Jika butuh bantuan mencarikan pemodal, saya bisa bantu jika memang labanya cukup menarik.
Dan inilah draft SKB yang telah saya emailkan ke Susi ...
Catatan : foto di artikel ini bukan foto Susi yang sebenarnya, karena saya tidak punya foto Susi. Itu fotonya cari di google, semoga yang punya foto marah dan mencari saya. Asyiik bisa kenalan ..
Sip, he he he
BalasHapusMuantabs suhu
BalasHapusPak Ari, kalau lokasi tanah di Medan, apakah bersedia mencarikan pemodal juga?
BalasHapusMantep nih...
BalasHapusCakeppp... See u teacher at 26-27 Sept 2015
BalasHapusCakeppp... See u teacher at 26-27 Sept 2015
BalasHapusNice artikel gan!!
BalasHapus