BETULKAH MERINTIS BISNIS PROPERTI SEBAGAI PENGEMBANG BENAR-BENAR GAMPANG??? Silahkan simak jawabannya disini : http://bukupengembangproperti.blogspot.com/2012/03/merintis-bisnis-properti-sebagai.html

Cari Artikel Menarik Disini

Rabu, 27 Juni 2012

IBU KARTINI BISA MARAH

IBU KARTINI BISA MARAH 
Perencanaan Bangunan

www.JinProperti.com - Saat profile picture BB saya sedang memasang gambar 3D rencana rumah type 36 untuk proyek RSH (rumah sehat sederhana) di Gotri Kalinyamatan Jepara yang proyeknya saya beri nama GOTRI RESIDENCE (1,8 ha), ada yang iseng komentar seperti ini;

Suhu AW, kok model rumahnya culun banget yeah??

Berawal dari komentar tersebut, kemudian kami terlibat dalam chatting singkat yang intinya dia berpendapat bahwa model vacadenya buat dia terlalu sederhana dan kurang menarik secara estetika. Malah dia mengusulkan untuk memakai jasa temannya yang juga seorang arsitek yang dia yakini bisa mendesain lebih bagus dari gambar yang saya pasang sebagai profile picture BB saya.

Hehe .. Saya dengan tersenyum menjelaskan bahwa gambar culun tersebut adalah request dari saya. TOR (term of reference) yang kami berikan ke arsitek memang untuk mendesain gambar desain rumah yang simpel dan sesederhana mungkin, supaya harga pelaksanaan konstruksinya di lapangan tak melebihi Rp 1 jt/m2. Jadi bukan karena arsiteknya tak mampu memunculkan desain yang bagus.

Makanya bentuknya simpel, bahkan denahnya kotak tanpa tekukan guna menghemat kolom praktis. Secara estetis kami hanya olah sedikit dengan permainan tekstur, material dan warna, agar vacadenya tetap memikat.

Ternyata setelah chatting beberapa saat, saya baru paham bahwa teman yang komentar via BBM tersebut tidak paham kalau gambar itu adalah desain rumah sederhana di kabupaten kecil seperti Jepara. Dia sangka itu desain rumah kelas real estate. Dan yang lebih parah lagi, dia menyangka Jepara itu nama kecamatan yang berada di kota Semarang. Waduuuuuhhhh .... Ibu RA Kartini bisa marah kalau Jepara dianggap bagian dari Semarang.

Sobat properti, saya sudah pernah mengembangkan proyek RSH di Dermaga Pratama Bogor (19 ha), Bukit Berbunga Jatiluhur Purwakarta (7,5 ha), dan Cikampek Berbunga Karawang (6,5 ha). Dan satu kesimpulan yang bisa saya ambil adalah bahwa di segmen market kelas tersebut, HARGA ADALAH SESUATU YANG SENSITIF. Bahkan selisih harga sekedar 2 - 3 juta sudah menyebabkan mereka lari ke kompetitor.

Karena itu untuk proyek GOTRI RESIDENCE ini kami menerapkan jurus COST LEADERSHIP sebagai keunggulan kompetitif yang akan kami ciptakan, supaya harga jual kami lebih murah dibanding harga pesaing, tetapi memiliki level benefit yang sama dengan mereka.

Dalam menyusun harga jual RSH, komponen harga tanah bahkan hanya 1/3 harga bangunan. Jadi jika mau efisien pastilah saya harus mereduksi harga bangunan supaya jatuhnya tidak mahal.

Ini adalah perhitungan harga jual versi QUICK COUNT. Bagi yang belum pernah ikut Workshop Properti dari saya semoga tetap bisa mencerna dengan baik.

Harga Tanah (brutto) +Pajak/Legal
= Rp 55.000/m2 + Rp 5.000/m2
= Rp 60.000/m2

Harga Tanah (netto), efektif 60%
= Rp 60.000 : 60%
= Rp 100.000/m2.  (A)

Biaya Perijinan
= Rp 10.000/m2.  (B)

Biaya Pematangan Lahan
= Rp 75.000/m2.  (C)

Biaya Dibayar Dimuka (OHC)
= Rp 50.000/m2.  (D)

HARGA POKOK TANAH (HPT)
= (A) + (B) + (C) + (D)
= Rp 235.000/m2.  (E)

TARGET LABA
= Rp 115.000/m2.  (F)

HARGA JUAL TANAH
= (E) + (F)
= Rp 350.000/m2

Jika kita sudah selesai menghitung berapa harga jual tanah kepada konsumen, maka berikutnya kita tinggal menghitung harga jual rumah yang akan kita pasarkan.

RUMAH T-36/72
Bangunan
= 36 x Rp 1 jt/m2
= Rp 36.000.000.  (A)
Tanah
= 72 x Rp 350 rb/m2
= Rp 25.200.000.  (B)
Listrik, Air, IMB, SHGB, Fee
= Rp 6.000.000.    (C)

HARGA DASAR
= (A) + (B) + (C)
= Rp 67.200.000.  (D)

PPH Final 1%
= Rp 670.000.  (E)

Gimmick
= Rp 1.800.000.  (F)

HARGA JUAL KONSUMEN
= (D) + (E) + (F)
= Rp 69.970.000
Pembulatan
= Rp 70.000.000

Nah, itulah harga jual ke konsumen. Gotcha!! Cocok karo impen. Sesuai dengan impian. Harga hanya Rp 70 juta saja, sehingga PPN nya ditanggung negara dan konsumen bisa menikmati bunga bersubsidi FLPP dari BTN yang angsuran perbulannya sangat ringan.

Angsuran yang ringan akan membuat konsumen yakin dengan kemampuannya, dan akan timbul keberaniannya untuk membeli. Mantap. Jadi tak masalah dikatakan model vacadenya culun, karena strategi saya memang fokus ke harga jual yang kompetitif di mata konsumen.

Jika untuk mengejar desain bagus ternyata biaya produksi bangunan anda misalkan naik jadi Rp 1,1 jt/m2, maka anda mesti paham bahwa harga jual anda akan naik sebesar Rp 100.000 x 36 = Rp 3,6 jt. Dan selisih Rp 3,6 jt sudah akan membuat konsumen kabur ke pesaing anda.

Senin, 25 Juni 2012

PROPERTY BLOCKING TIME

PROPERTY BLOCKING TIME (PBT)

Perguruan Kungfu Property (PKP)  menawarkan paket Property Blocking Time selama 2 hari (jam 09.00 s/d 17.00) untuk multitasking segala hal yang terkait dengan bisnis properti. Bisa dimanfaatkan dalam bentuk workshop, mentoring, coaching, asistensi, briefing, dll.

Tempat dan tanggal fleksibel sesuai dengan request dari klien. Syaratnya cuma 1, yaitu; digelar akhir pekan (Sabtu-Minggu), atau kombinasi 1 hari kerja + 1 hari libur nasional. Penyediaan tempat, konsumsi (lunch + coffee/tea) dan LCD proyektor menjadi beban klien.

Anda bisa meminta PKP menggelar workshop Cara Pinter Menjadi Developer dengan peserta 1 orang secara private atau 50 orang di Balai Desa atau di Hotel. Biayanya tetap sama.

Anda bisa meminta PKP menggelar training Selling Skill untuk mentraining 10 sales di hari pertama, dan menyampaikan materi Marketing Plan untuk level Supervisor dan Marketing Manager di hari ke 2. Biayanya tetap sama.

Anda bisa meminta PKP untuk merapikan sisdur (sistem dan prosedur) di proyek anda, dan menduplikasi semua form-form standar di bisnis properti (marketing, keuangan, teknik) untuk diaplikasikan di proyek anda.

Anda bisa meminta PKP menyusun serta membuat ACTION PLAN untuk proyek anda, yang bisa dijadikan proposal detail guna menggandeng MPM (mitra pemilik modal). Mendampingi dan menjadi mentor anda langsung dalam pembuatan ACTION PLAN sebuah proyek properti. Anda bisa learning by doing.

Semua hal terkait bisnis properti bisa anda lakukan bersama PKP (Perguruan Kungfu Properti) secara efektif dan efisien dalam 2 hari blocking time tersebut, kecuali mengharapkan jasa PKP sebagai konsultan perencana, karena PKP tidak menjalankan fungsi tersebut.

Biaya Property Blocking Time adalah;
Rp. 5.000.000,- (lima juta Rupiah)
Ditambah akomodasi (transport PP dan penginapan selama 1 atau 2 malam standar bintang 3). .

Bisa anda komersilkan dengan cara menjual paket workshop/training ke pihak lain.

Berminat? Kirim email ke;
ari_kinerja@yahoo.co.id

PIN 25DCAE68 / HP 0878 32511888

Profil trainer dari PKP, baca;

RAMALAN TENTANG LIMBAD

RAMALAN TENTANG LIMBAD
Produk Inovatif

AriWibowoJinProperti.blogspot.com - Workshop Properti selama 2 hari di Hotel Oasis Senen Jakarta tanggal 23-24 Juni 2012 berjalan dengan sukses dan pesertanya penuh antusias. Saat hari kedua sampai ke materi marketing dan sedang membahas Life Cycle Product, saya sambil merapal ilmu jin didepan para peserta berani menyampaikan ramalan tentang Limbad.

Saya meramal bahwa tak sampai 3 tahun sejak tanggal hari ini (24 Juni 2012), Limbad yang kita kenal berambut gondrong gimbal dan tak bisa bicara akan mengubah salah satu penampilannya, yaitu berganti gaya rambut atau dia akan tampil tak membisu lagi, melainkan bisa berbicara didepan publik.

Kenapa saya begitu yakin dengan hal ini? Bukan karena saya peramal atau supranatural, tetapi karena saya tahu ilmu marketing dan meramal memakai teori marketing.

Sobat properti, dalam ilmu marketing kita diajarkan bahwa sebuah produk itu memiliki SIKLUS atau DAUR HIDUP, yang kita sebut LIFE CYCLE PRODUCT.

Ada 4 (empat) phase hidup product, yaitu ;

Phase #1 Perkenalan (Introduction)
Phase #2 Pertumbuhan (Growth)
Phase #3 Kedewasaan (Maturity)
Phase #4 Penurunan (Decline)


Secara khusus saya ingin membahas Phase #3 (Kedewasan/Maturity), dimana dalam phase ini sebuah produk sudah mengalami kedewasaan, dan mulai uzur. Pesaing-pesaing baru bermunculan menawarkan konsep baru dengan kemasan baru, sehingga produk lama terlihat kuno dan tak diminati konsumen lagi.

Dalam kondisi seperti itu, salah satu jurus pemasaran yang sangat disarankan adalah memunculkan PRODUK INOVATIF. Buatlah kemasan (konteks) yang berbeda meski mungkin kontennya sama. Atau syukur-syukur kontennya juga mengalami inovasi yang menambah level benefit di mata konsumen.

Kalau anda tidak melakukan strategi Produk Inovatif, jangan heran jika konsumen bosan dan menjauhi produk anda.

Saya yakin Limbad akan ganti gaya rambut atau mendadak tampil dengan bisa ngomong, karena tak sampai tanggal 24 Juni 2015 penggemarnya sudah bosan dengan gayanya yang itu-itu saja. Limbad perlu mengubah penampilan supaya ada sesuatu yang baru dan menarik minat penggemar untuk terus menikmati atraksinya.

Begitu pula dengan produk properti anda, harus memunculkan produk inovatif supaya tetap diminati konsumen dan kompetitif terhadap pesaing, jika sudah memasuki phase kedewasaan (maturity). Dengan implementasi seperti apa?

1. Buatlah cluster baru dengan konsep dan thematic yang baru, supaya konsumen merasa bahwa produk yang akan mereka beli adalah produk baru yang update, bukan produk kadaluwarsa.

2. Ubahlah style bangunannya. Misal; Jika sebelumnya style modern minimalis, ubahlah menjadi style klasik yang anggun menawan. Supaya konsumen tertarik dengan style (gaya) bangunan yang baru tersebut.

3. Ubahlah vacadenya, meski itu hanya mengubah warna cat, mengubah tekstur, atau sekedar mengganti materialnya. Sedikit mengubah vacade akan membuat konsumen merasa bahwa rumah yang mereka beli berbeda dengan rumah sebelumnya di komplek yang sama.

4. Ubahlah denah (tata ruangnya). Misal; jika semula dalam denah letak KM/WC diapit 2 kamar tidur, anda ubah penempatan KM/WC menjadi kebelakang disamping kamar kedua. Mengubah denah bisa menciptakan kesan bahwa rumah yang anda jual di phase kedewasaan berbeda dengan yang dipasarkan di phase sebelumnya (perkenalan dan pertumbuhan).

5. Ubahlah luasan atau type bangunannya. Jika semula T-36 anda ubah menjadi T-30 saja, tetapi masih tetap 2 kamar. Beda type memberi kesan kuat bahwa produk yang kita pasarkan adalah produk baru dengan luasan baru dan benefit yang baru.

Kelima hal diatas hanyalah beberapa usulan implementatif untuk memunculkan produk inovatif. Bukan berarti harus dilakukan semua, tapi cukup salah satu atau beberapa saja. Essensi terpenting adalah bahwa anda mesti memunculkan sesuatu yang baru supaya kejenuhan serta kebosanan konsumen direduksi. Jangan berpikir bahwa inovasi perubahan itu harus selalu ekstrem dan signifikan. Karena terkadang perubahan kecil sekedar menambah profil dan mengganti warna cat saja sudah dianggap 'inovasi' di mata konsumen.

Sebagai penutup, saya meminta pembaca artikel ini untuk mengingat 1 hal penting bahwa jika suatu saat nanti Limbad berubah gaya rambutnya atau mendadak bisa ngomong, maka hal itu sudah pernah saya ramalkan sebelumnya.

MADONNA RASA TOMAT

MADONNA RASA TOMAT
Akronim Dalam Penamaan Produk

AriWibowoJinProperti.blogspot.com - Minggu itu saya sedang cari hawa sejuk dan mau rilex membuang kepenatan akibat rutinitas pekerjaan yang sedang overload. Dan seperti biasa saya memilih kawasan Bandungan di lereng gunung Ungaran yang hanya 45 menit waktu tempuh dari rumah saya di Ungaran.

Saya sudah makan bakso, sate kelinci, jagung rebus, wedang ronde, tahu serasi, dan gula kacang .. Hmm, perut kenyang serasa mau meletus. Pulangnya saya mampir ke sebuah kios kecil yang bernama MIRAMA. Disitu saya tertarik membeli oleh-oleh dalam kemasan kecil yang berlabel TORAKUR. Aneh ya? Entah itu makanan apa.

Saya membaca tulisannya di doos ada berbunyi seperti ini. TORAKUR = Tomat Rasa Kurma, oleh-oleh khas Bandungan kabupaten Semarang. Ini produk inovatif yang muncul guna merespon orang berwisata yang saat pulang gemar membawakan buah tangan (oleh-oleh) untuk keluarga di rumah. Rasanya manis seperti kurma.

Namanya unik, karena berupa akronim (singkatan). Ketimbang menyebut Tomat Rasa Kurma yang sebanyak 6 suku kata, di lidah kita memang lebih enak mengeja 3 suku kata; TO - RA - KUR. Easy spelling, easy listening, unique. Secara kaidah marketing, penamaannya oke banget.

Saya bertanya kepada penjualnya; "Mbak, ini nama TO-RA-KUR siapa yang memberi nama?". Penjualnya mengaku tidak tahu karena namanya sudah beredar dari mulut ke mulut. "Kalau warung saya namanya MI-RA-MA saya yang menamai sendiri. Singkatan dari Mijah Rasa Madonna ...", katanya sambil tersenyum senyum.

Hahahaha ...... Saya ketawa ngakak. Lucu juga ya? MI-RA-MA (Mijah Rasa Madonna) menjual TO-RA-KUR (Tomat Rasa Kurma). Mestinya ada oleh-oleh bernama Madonna Rasa Tomat (MA-RA-TO) juga biar unik. Soal definisi 'rasa Madonna' silahkan berimajinasi sendiri deh, saya kagak ikut-ikut.

Sobat properti, ditengah masyarakat kita lazim banget budaya singkat menyingkat kata. Karena itu saat kita menamai produk properti yang kita kembangkan, pikirkan juga bagaimana nanti publik membuat akronim.

Akronim CITOS (Cilandak Town Square) sangat ngetop dan enak di lidah. Sampai-sampai diduplikasi oleh SUTOS (Surabaya Town Square) dan juga ARTOS (Armada Town Square) di Magelang.

BSD (Bumi Serpong Damai) juga enak dieja sehingga di Semarang ada perumahan berskala kota yang dinamai BSB (Bukit Semarang Baru), yang ejaannya (spelling) hampir mirip dengan BSD.

Di Yogya bahkan ada perumahan bernama BCL (Bumi Citra Lestari) yang akronimnya sama persis dengan penyanyi bernama Bunga Citra Lestari.

Nah, sekarang tinggal anda mengeksplorasi kreativitas anda untuk memberi nama proyek yang jika mesti disebut akronimnya tetap enak didengar dan mudah dieja. Meskipun demikian, akronim bukanlah hal yang terlalu prinsip jika tanpa akronim namanya sudah memenuhi kaidah easy spelling, easy listening dan penuh makna. Karena nama hanyalah KONTEKS (kemasan) saja. Tapi KONTEN yang sesungguhnya tetaplah produk itu sendiri dengan segala benefitnya.

Sudah punya ide untuk penamaan proyek properti anda?

Jumat, 22 Juni 2012

YANG JELAS BUKAN BENCONG
Diskon Tersembunyi

AriWibowoJinProperti.blogspot.com - Pernah suatu ketika saya datang ke sebuah authorized dealer mobil di Semarang guna meminta informasi soal produk up date yang sedang dipasarkan. Disana saya diberi penjelasan soal product knowledge, skim pembayaran dll.

Saya bukan sekedar mendatangi 1 dealer saja, tapi ada 3 dealer mobil (A, B dan C) yang saya datangi guna melakukan komparasi soal produk, soal harga dll. Sebenarnya ada 2 produk mobil yang menarik minat saya, tapi berdasarkan komparasi harga yang saya lakukan, akhirnya saya menjatuhkan pilihan ke salah satu merk karena pertimbangan soal HARGA.

Setelah saya memilih produk A, tak sampai seminggu kemudian saya dikejar-kejar oleh sales produk B yang mobilnya tak jadi saya beli. Anehnya, sales B ini mencoba membujuk saya dengan menawarkan POTONGAN HARGA Rp 14 JUTA dari harga sebelumnya yang pernah ditawarkan ke saya. Wah, wis kasep mas ... (Sudah terlanjur mas). Kenapa gak sejak dulu-dulu kasih tahu saya soal diskon 14 juta tersebut?

"Habisnya bapak gak minta diskon sih, jadinya ya gak kami beri ....", jawab si sales sambil ngeles.

Sobat properti, ternyata ada diskon yang tidak diberikan jika konsumennya tidak meminta. Padahal ada kesempatan untuk mendapatkan diskon tersebut.

Dalam artilkel ini saya ingin berbagi pengalaman soal adanya potongan pajak waris sampai dengan 50% dari tarif pajak aslinya. Kenapa saya mesti berbagi pengetahuan soal pajak waris? Karena suatu saat mungkin anda akan ketemu kasus sebuah sertifikat yang nama tertera di sertifikat ternyata sudah meninggal (almarhum) dan belum dibalik nama ke ahli warisnya (istri dan anak-anak).

Mereka tak bisa serta merta menjual ke kita sebelum hak berpindah ke ahli waris terlebih dahulu. Padahal saat ahli waris mendapatkan hak atas tanah milik orang tuanya (baca; bapaknya), ada kewajiban pajak waris dengan rumus = 5% x (NJOP - Rp 300.000.000) dimana angka pengurang Rp 300.000.000 sudah merupakan ketentuan sesuai peraturan/perundangan yang berlaku.

Misalkan luas lahan warisan 3.000 m2 dan harga NJOP Rp 800.000/m2, maka pajak waris yang harus dibayar adalah. = 5 % x [ (3.000 x 800.000) - 300.000.000 ] = Rp 105.000.000

Nah, anda mesti tahu bahwa ternyata Undang Undang BPHTB memungkinkan ahli waris mengajukan keringanan sebesar 50% dari pajak BPHTB (waris) yang perlu dibayar. Menurut notaris yang pernah membantu saya dalam urusan ini, hampir semua permohonan yang diajukan pasti disetujui oleh Kantor Pajak, dimana dokumen persetujuannya bernama SKB (Surat Ketetapan .....). Saya lupa B nya apa kepanjangannya. Yang jelas bukan Bencong.

Tapi jika ahli waris tidak mengajukan permohonan diskon pajak ini, ya tentu saja mesti membayar penuh sesuai undang-undang BPHTB yang berlaku.

Selasa, 19 Juni 2012

GETUK KETHEK NGETOP DI USA

GETUK KETHEK NGETOP DI USA 
Menentukan Nama Brand

AriWibowoJinPoperti.blogspot.com - Makanan olahan dari bahan dasar singkong ada banyak macam. Umumnya berumur 3-4 hari. Nah, di distrik USA (Ungaran, Salatiga, Ambarawa) saat ini lagi ngetop yang namanya Getuk Kethek. Ini getuk dengan resep basic dan tradisional yang umurnya hanya 6 jam saja. Tak pakai pengawet, dan salah satu bahan dasarnya parutan kelapa yang cepat basi.

Getuk adalah makanan tradisional asal Jawa, terbuat dari singkong yang ditumbuk, lalu diramu dengan parutan kelapa dan gula. Warnanya putih singkong. Dicetak bentuk balok kecil-kecil. Satu doos isi 20 balok dijual harga Rp 9.000. Rasanya gurih manis, dijamin enak buat teman ngopi.

Yang bikin saya penasaran adalah kenapa namanya Getuk Kethek? Karena kethek itu artinya monyet alias kera. Padahal getuk adalah makanan manusia, bukan makanan monyet. Usut punya usut, rupanya getuk itu diproduksi di sebuah gang kecil di kota Salatiga, tepatnya dekat pertigaan ABC. Mereka sekedar jual getuk tradisional saja, tanpa bahan pengawet. Penjualan cuma jam 9 s/d 11 pagi, lalu dilanjut jam 15 s/d 17 sore. Diluar jam itu tak melayani penjualan. Sebenarnya mula-mula getuk itu dijual tanpa merk. Tapi orang-orang pasti perlu identitas untuk penamaan. Kebetulan si penjual getuk itu didepan warungnya memelihara monyet (kethek) yang dirantai di rumah-rumahan diatas pohon. Jadilah akhirnya orang menyebut nama Getuk Kethek.

Lambat laun nama getuk kethek makin ngetop di USA (Ungaran Salatiga Ambarawa) seiring dengan citarasanya yang disukai orang. Keunggulannya adalah 'kembali ke selera asal'. Tanpa zat pewarna, tanpa zat pengawet. Itu differensiasi yang sekaligus menjadi positioning getuk kethek di benak konsumen.
Saat pemilik mulai sadar kebutuhan penamaan atas getuknya, dia memberi nama Getuk Satu Rasa. Bahkan doosnya pun diberi merk Getuk Satu Rasa, tapi tetap saja orang dari mulut ke mulut terlanjur menyebutnya sebagai getuk kethek.

Sobat properti, kata Shakespeare; Apalah arti sebuah nama? Meski guru SD saya mengatakan bahwa nama adalah bunyi terindah bagi pemiliknya.

Jika anda tidak menamai produk anda, maka orang lain yang akan memberikan nama. Masih syukur kalau nama yang diberikan bagus. Kalau namanya jelek? Bisa-bisa pemiliknya senewen.
Saya sekarang dapat julukan sebagai JIN PROPERTI juga secara kebetulan dan itu pemberian julukan dari orang lain, bukan inisiatif saya. Karena sejarahnya dulu saya mengajar paket workshop dengan modul bernama KETEMU JIN PROPERTI.

Maksudnya adalah;
KEuangan
TEknik
Marketing
Umum
periJINan
PROPERTI

Nah, orang yang tidak paham bahwa itu adalah akronim, sering menelan secara harfiah bahwa workshopnya adalah ketemu JIN PROPERTI, dan yang jadi jin itu adalah saya sendiri. Wagu tenan ya? Saya lebih senang disebut mirip Sammy Simorangkir (Kerispatih) ketimbang disebut mirip jin yang bisa dimasukkan ke botol. Tapi siapa bisa memilih? Hahaha ...

Sobat properti, memberi nama untuk produk properti kita bukan hal mudah. Itu nampak sederhana, tapi sebenarnya sebuah BRAND NAME memberi kontribusi signifikan terhadap kesuksesan pemasaran produk. Menurut saya pribadi, pemberian nama (brand) harus memenuhi 4 kaidah sebagai berikut;

1. Unique (unik)
2. Easy spelling (mudah dieja)
3. Easy listening (mudah didengar)
4. Good meaning (punya arti positif)


Saat saya memberi nama GODHA INN sebagai brand komersil untuk guest house yang saya kembangkan dan saya pasarkan di Yogya, terus terang saja saya memakai pendekatan atas 4 kaidah tersebut. Saya menghindari vokal E karena vokal E sering dieja berbeda oleh banyak orang. Orang Batak dan orang Jawa bisa mengeja berbeda untuk vokal E.

GODHA INN artinya penginapan Godha. Jika dilafal dengan cepat akan berbunyi 'Godain'. Tapi gak pakai kata 'dong' alias 'Godain dong'. Saya memang tak mau pakai kata hotel karena menimbulkan level ekspektasi yang ketinggian di benak konsumen. Jika pakai nama 'guest house', saya kuatir banyak lidah yang terkilir karena susah ejaannya. Kalau kata INN, dijamin tak ada lidah yang keseleo karena keseleo lidah susah mencari tukang pijitnya.

GODHA INN gampang dieja, enak didengar. Juga unik karena konotasinya mirip kata 'godain' dalam bahasa Indonesia. Tapi huruf H dibelakang huruf D membuat kesan mirip bahasa Sansekerta. Padahal gak nyambung sama sekali kesana.

Maknanya juga bagus. GODHA adalah kepanjangan dari 'GOD Help Ari'. Jadi maknanya sangat dalam, bahwa Tuhan menolong Ari dalam mengelola bisnis guest house ini.

Wow, bagaimana dengan anda? Apakah anda menamai produk anda dengan brand kreasi anda atau membiarkan pihak lain menamainya sendiri sesuai selera mereka?

Minggu, 17 Juni 2012

JUANCUUUK TENAN !!!

JUANCUUUK TENAN !!!
Menjual Sensasi Pedas


AriWibowoJinProperti.blogspot.com - Usai mengajar workshop di Surabaya, panitya penyelenggara mengajak saya makan malam. Saya diberi pertanyaan seperti ini; "Pak Ari suka sensasi pedas apa tidak?". Saya jawab suka banget sih tidak, tapi doyan dan siap mencoba.

Akhirnya saya dibawa ke SPH (Surabaya Plaza Hotel). Saya pikir mau diajak kuliner di warung-warung tepi jalan, ternyata justru masuk ke hotel berbintang. Kami masuk ke restorannya. Pengunjungnya ramai, dan kebanyakan datang berombongan. Anehnya, semua menyantap menu yang sama, yaitu nasi goreng. Padahal disitu menjual aneka menu.

Rupanya menu paling top markotop disitu bernama NASI GORENG JANCUK. Satu porsi nasi goreng jancuk seharga Rp 98.000.-, dimana wujudnya berupa nasi goreng 1 wajan (penggorengan) kecil yang bisa disantap 5-7 orang, ditambah 1 pot es teh manis. Lauknya cuma rajangan telur goreng dan kerupuk. Rasanya sungguh pedas sepedas-pedasnya, sehingga siapapun yang makan akan megap-megap kepedasan, lalu berteriak; "Jancuuuuuuk tenan .. !!".

Sungguh, sensasi pedasnya benar-benar spesial. Dijamin perut anda mules dan panas. Dan anehnya, justru sensasi pedas ini yang jadi keunggulan serta DIFFERENSIASI dari restoran di SPH (Surabaya Plaza Hotel) tadi. Aneh ya?

Sobat properti, usai makan terus terang saya berpikir kenapa nasi goreng yang pedasnya minta ampun dan bikin lidah kalang kabut seperti itu bisa ngetop? Apakah benar KONTENnya yang kuat? Atau justru KONTEKSnya yang lebih kuat? Kontennya nasi goreng. Konteksnya restoran di hotel berbintang.

Jika bayar Rp 98.000 bisa makan minum 7 orang di restoran hotel berbintang, pastilah ini 'konteks' yang luar biasa. Kursinya empuk, AC nya dingin, ruangannya nyaman.

Dan dari raut muka yang saya rekam dari para pengunjung, mereka makan kepedasan tapi sambil haha hihi dan mukanya cerah. Tak jarang saya dapat kesan bahwa diantara satu rombongan mereka, setidaknya ada 1 atau 2 orang yang baru pertama kali diajak makan disitu, dan diperkenalkan sensasi pedas nasi goreng jancuk. Keberhasilan ngerjain orang sampai megap-megap kepedasan rupanya menjadi keasyikan tersendiri.

Jadi nasi goreng jancuk adalah potret kesuksesan menjual produk kuliner dengan mengkombinasikan KONTEN sensasi pedas dengan KONTEKS tempat yang nyaman.

Sobat properti, pelajaran yang bisa kita tarik adalah bahwa sebuah produk yang memiliki sesuatu yang khas, sesuatu yang berbeda dibanding produk sejenis lainnya, niscaya akan mendapat kesan di benak konsumennya. Terkadang yang khas itu agak nyeleneh (unik), tapi jika memberi manfaat bagi konsumen, pasti akan disukai.

Dengan pertimbangan bahwa manusia di jaman socmed (social media) ini suka narsis, maka saya punya ide di setiap unit guest house GODHA INN yang disewakan kepada umum nanti akan saya buatkan zona khusus yang saya namai FOTO CORNER. Disitu ada meja mimbar kecil dengan balutan batu alam, dimana didepan meja mimbar ada tulisan seperti ini;

Aku ning YOGYA
Kowe ning ngendi?


Bahkan mungkin akan saya buat dalam 2 versi bahasa lainnya.

Gue di YOGYA
Lo dimana?

I'm in YOGYA Indonesia
Where are you?


Foto Corner akan saya desain unik dan menarik, sehingga akan menggoda setiap orang untuk berpotret ria disitu, dan kemudian menjadikan foto disitu sebagai Profil Picture di BB, atau meng-uploadnya di facebook, twitter dll.

Nah, tanpa sadar saat mereka berfoto di mimbar, belakang mimbar adalah logo besar GODHA INN yang mau tak mau akan ikut terekam gambarnya dan dipublikasi gratis kemana-mana. Ini ide yang sederhana, tapi jika direspon dengan baik oleh naluri narsis para pengunjung, niscaya sensasi foto corner ini akan menjadi differensiasi kuat dari GODHA INN.

Saya tidak kuatir menuliskan ide ini, dan nanti dicuri idenya serta lebih dahulu diimplementasikan oleh pihak lain. Karena saya memiliki mental berkelimpahan dan suka membagikan ide kepada banyak orang supaya bermanfaat.

Jadi KONTEKS yang kuat berupa guest house modern dengan kualitas setara hotel bintang 3 tetapi bertarif miring, yang dikombinasi dengan KONTEN kenyamanan ruangan serta hal-hal unik seperti Foto Corner adalah daya tarik yang akan menjadi andalan kami memasarkan GODHA INN kepada wisatawan domestik dan mancanegara yang berkunjung di kota Yogyakarta.

Anda ingin memiliki Guest House 5 atau 7 kamar di GODHA INN Yogya? Hubungi saja ; 087832511888 / 087731057888 / 0817174301.

Ada refund uang muka 100% dan jaminan sewa 24 bulan dengan harga menarik.

TUKAR GULING DENGAN SETAN


TUKAR GULING DENGAN SETAN
Benefit Mengatasi Handicap


AriWibowoJinProperti.blogspot.com - Bisnis penginapan di kota Yogya ternyata sangat variatif. Mulai dari hotel, guest house, home stay dll, semua menyajikan benefit serta level pelayanannya masing-masing. Saya yang saat ini sedang mengembangkan proyek guest house di 3 lokasi di Yogya bersama beberapa MPM (mitra pemilik modal), sedang getol mensurvei penampilan beberapa penginapan yang dianggap pantas jadi referensi.

Atas referensi seorang teman, saya mensurvei dan mencoba bermalam di sebuah guest house yang bernama RUMAH MERTUA. Katanya tempatnya asyik dan menyajikan suasana etnik khas pedesaan orang Jawa. Tarifnya Rp 440.000/malam untuk kamar standar (grade terendah). Katanya itu tarif peak season, kalau tarif normal Rp 350.000.

Soal akses menuju lokasi, hmm .., terus terang susah. Dari jalan Palagan yang searah menuju Hotel Hyatt Yogya, nanti kita belok gerbang kampung yang kecil jalannya dengan jalan berkelak kelok kisaran 1,5 km. Bahkan setelah sorenya check in, dimalam harinya saat mau balik ke hotel saya nyasar jalannya karena kurang perhatian dengan signboard penunjuk arah yang dipasang.

Sampai di lokasi, sampai dengan parkir didepan Rumah Mertua, saya masih under estimate karena belum ada sesuatu yang istimewa. Facade Rumah Mertua biasa-biasa saja. Nah, baru saat kaki melangkah masuk ke reception, terasa nuansa khas tradisional Jawa yang sangat menyengat. Ornamennya semua kayu, dengan tata perabot yang nJawani banget.

Masuk kedalam kamar, kita mendapati perabot dengan dominasi ornamen bambu. Mulai dari dipan, nakas, meja koper, sampai table lamp, semua dari ornamen bambu.

Nah, yang paling asyik menurut saya justru suasana diluar kamar tidur. Ruang makannya asyik, karena meja kursinya kayu semua. Katrooook banget, ndeso banget. Mirip rumah nenek saya di desa (mertua saya orang kota). Dan yang lebih asyik lagi adalah view dari ruang makan, ada taman indah dengan point of interest sebuah pohon besar yang cukup rimbun. Juga ada kolam renang kecil tapi ditata secara kaidah estetika. Asyik buat nyebur. Saat malam hari, lampu-lampu tradisional yang dipasang ditepi kolam renang menimbulkan kesan romantis.

Sobat properti, pelajaran apa yang bisa ditarik dari kasus Rumah Mertua diatas? Bahwa sekalipun produk kita memiliki kelemahan (handicap), akan tetapi jika kita mampu menciptakan keunggulan kompetitif berupa DIFFERENSIASI dengan level benefit yang kuat, bisa dipastikan produk kita tetap menarik di mata konsumen. Rumah Mertua itu aksesnya jauh kedalam dan susah dicari lho, tapi okupansinya tinggi. Bahkan ada turis bule yang juga menginap disitu nampak asyik dan enjoy.

Seorang teman yang mau mengembangkan lahan di daerah Krukut Depok dengan lahan yang punya sisi sepanjang 100 m berhimpit jalan, akan tetapi dibelakang dan sampingnya nempel kuburan, minta advise soal handicap kuburan ini. Saya jawab bahwa sepanjang kita mampu menciptakan benefit yang kuat di mata konsumen, maka keberadaan kuburan itu akan diabaikan. Apalagi punya sisi lebar 100 m yang berhimpit jalan, itu semua bisa dibangun ruko yang akan mendatangkan atmosfir komersial yang identik dengan keramaian. Dan setan-setan kuburan sangat alergi dengan keramaian. Bisa-bisa suatu saat justru setan tersebut mendatangi kita dan menawarkan lahannya untuk ditukar guling jadi perumahan.

Pelajaran kedua dari kasus Rumah Mertua adalah bahwa konsumen yang puas selalu akan sukarela memberikan rekomendasi kepada orang lain untuk merasakan pengalaman visual yang sama dengan apa yang pernah dialami oleh mereka. Saya yakin teman saya yang menyarankan saya mencoba Rumah Mertua bukanlah saudara dari pemilik Rumah Mertua, tapi karena dia puas saat berada disana, maka dengan sukarela dia merekomendasikan saya mencoba bermalam disana.

Apakah saya puas? Kalau tidak puas, saya tidak akan menuliskan artikel ini. Karena blog saya dibaca puluhan ribu orang, dan memaksa saya beriklan gratis bukanlah hal yang mudah. Rumah Mertua layak saya iklankan gratis karena memang saya puas stay disana.

Saya makin pede dengan 3 lokasi GODHA INN (baca; Godain) yang sedang saya kembangkan di Yogya. Jika lokasi Rumah Mertua yang nyelempit di kampung dan bikin orang nyasar saja bisa disukai pengunjung, apalagi lokasi GODHA INN (baca; Godain) yang saya kembangkan relatif strategis dan mudah dicari. Kota buangeeet coy, bukan masuk kampung.

Rumah Mertua tarif kamarnya tidak murah, yaitu Rp 350.000/malam. Sedangkan tarif bermalam di GODHA INN (baca; Godain) saya rencanakan hanya Rp 150.000/malam atau maksimal Rp 195.000/malam. Kalau peak season naik jadi Rp 250.000/malam. Itu artinya GODHA INN menciptakan keunggulan kompetitif dengan jurus COST LEADERSHIP.

Yang kedua, meski pakai label INN (penginapan) dan tarifnya murah, akan tetapi ukuran ruangan kamar di GODHA INN (baca; Godain) cukup luas, yaitu rata-rata 3x5 m. Dan kualitas perabotnya juga hampir setara dengan hotel bintang 3. Paling-paling bedanya hanyalah kami tak menempatkan kulkas di tiap kamar. Tapi tiap 7 kamar ada 1 kulkas bersama yang ditempatkan di lobby. Perabot kelas bintang 3 adalah DIFFERENSIASI yang kami rencanakan guna menciptakan keunggulan kompetitif lainnya.

Jika jurus Cost Leadership dan Differensiasi sudah saya rencanakan untuk GODHA INN, berarti tinggal 1 jurus lagi yang perlu diaplikasikan, yaitu jurus Focus. Dengan aplikasi 3 jurus tersebut, kami berharap GODHA INN akan mendapat tempat di hati pengunjungnya. GODHA INN direncanakan launching paling lambat Mei 2013.

Oh ya, masih terbuka kesempatan bagi anda menjadi investor dan memiliki guest house 5 kamar atau 7 kamar di GODHA INN Yogyakarta, yang diberi jaminan sewa menggiurkan selama 24 bulan. Minat? PING me !!!

Kontak ; 087832511888 / 087731057888 / 082123848616

Jumat, 08 Juni 2012

MARKETING FEE 50 JUTA



PASSIVE INCOME 1 JUTA / BULAN BUAT ANDA
Investasi Guest House 5 Kamar di YOGYA

Pengin punya GUEST HOUSE 5 kamar di YOGYA dengan cara mudah?
Lokasinya di Jalan Golo, Kel. Pandean, Kec. Umbulharjo. Hanya 2,3 KM dari Malioboro jika anda capai melalui jalan Taman Siswa.

Type bangunan 114 m2 (2 lantai) diatas kavling ukuran 6 x 15 m, harga komplit full furnished
Rp. 845.000.000,-

Anda cukup berinvestasi sebesar Rp. 250.000.000,- dengan jadwal setoran sbb;

Rp. 50.000.000 dibayar bulan Juni 2012
Rp. 50.000.000 dibayar bulan Juli 2012
Rp. 50.000.000 dibayar bulan Agustus 2012
Rp. 50.000.000 dibayar bulan September 2012
Rp. 50.000.000 dibayar bulan Oktober 2012

Laba Investasi adalah Rp. 100.000.000,-
Modal dikembalikan 100% hanya 2 minggu setelah akad kredit.

Laba Investasi tidak boleh dinikmati secara tunai, akan tetapi harus dijadikan uang muka pembelian 1 unit Guest House, dimana sisa Rp. 745.000.000,- akan diajukan sebagai plafond kredit KPR.

Plafond Kredit KPR = Rp. 745.000.000
Angsuran KPR/bln = Rp. 7.250.000,-    (asumsi tenor 15 thn)

BEBAS ANGSURAN KPR 24 BULAN
PASSIVE INCOME 1 JT/BLN

Jika unit guest house yang anda beli diserahkan pengelolaannya kepada GODHA Inn Manajemen, maka unit milik anda akan menjadi salah satu bagian dari beberapa unit guest house di lokasi yang sama yang memakai nama komersil GODHA Inn 3 YOGYA, dimana anda akan diberikan Jaminan Uang Sewa sebesar Rp. 8,25 jt/bln. Ditambah hak memakai free selama 14 hari dalam setahun.


Dengan jaminan sewa bulanan sebesar itu, anda bisa memakainya sebesar Rp. 7,25 juta untuk membayar angsuran ke bank, sementara sisanya Rp. 1 juta/bln menjadi PASSIVE INCOME anda. Di akhir tahun ke-15 saat kredit sudah dilunasi di bank, diperkirakan nilai asset anda sudah akan berkembang diatas harga Rp. 3 Milyar. Luar biasa !!!

Mulai bulan ke-25 dst, passive income anda dipastikan semakin membesar dan sangat menguntungkan.

Berminat??
Hubungi : 0813 1979 8049 / 0812 1520 4615 / PIN 25DCAE68 / PIN 27327976
Email: ari_kinerja@yahoo.co.id

Yang membantu memasarkan unit Guest House ini mendapatkan Marketing Fee Rp. 50 juta apabila transaksi dilakukan bulan Juni 2012.

Senin, 04 Juni 2012

INVESTASI PRODUKTIF DI KOTA YOGYA



INVESTASI PRODUKTIF DI KOTA YOGYA
Dapatkan Passive Income Rp. 2,3 juta/bulan
 
Anda pasti tahu bahwa YOGYA adalah kota tujuan wisata yang terkenal di Indonesia. Berapa kali saya tidur di SPBU gara-gara saat long week end mencoba cari hotel dan penginapan di Yogya tanpa reservasi jauh-jauh hari sebelumnya, hasilnya sia-sia. Hotel dan penginapan full booked. Bahkan sebuah penginapan yang masuk ke pelosok gang sampai saya tak ingat jalan keluarnya saja penuh terisi tamu.

Sempat ngobrol-ngobrol dengan pemilik sebuah guest house kecil di daerah Condongcatur yang menjual kamarnya dengan rate Rp. 198.000,- dan Rp. 268.000,- per malam, dia mengaku okupansinya kamarnya kisaran 85 s/d 90 %. Bahkan saat musim liburan okupansinya selalu 100% saat rate dinaikkan 50% lebih mahal. Wow luar biasa ...

Kamarnya kecil tapi bersih. Perabotnya biasa saja dari kayu. Tapi pelayanannya dan suasananya bikin betah. Sarapan paginya tak pakai ruang makan tapi diantar ke kamar. Hanya nasi goreng lauk telur dan kerupuk, atau nasi gudeg telur dan kerecek, tapi rasanya enak di perut nikmat di mulut. Ditambah satu pot teh atau kopi sesuai order.

Jadi kebayang betapa enaknya jika memiliki bisnis seperti itu di YOGYA.
Apakah anda juga ingin memiliki bisnis Guest House seperti itu?

Kami sedang mengembangkan proyek Guest House di daerah Muja Muju, Kec. Umbulharjo Kota YOGYA. Tolong dibaca sekali lagi; ini di pusat kota YOGYA. Soalnya banyak yang seakan menawarkan properti di Yogya, tapi yang dimaksud adalah Propinsi DIY, karena aslinya berada di Sleman atau Bantul. Lokasi proyek guest house kami (namanya proyek KUSUMANEGARA GUEST HOUSE) berada di jalan Veteran Gg. Ranudimejo, YOGYA. Hanya 100 m dari jalan Kusumanegara dan 30 m dari jalan Veteran. Bahkan hanya berjarak 500 m ke kantor Balaikota Yogya dan 3 km ke Malioboro. (Note: lihat gambar siteplan).

Type bangunan 144 m2, model 2 lantai diatas lahan 10 x 10. Memiliki 7 kamar yang super legaaa dan semua full furnished tinggal menunggu kedatangan tamu saja. Harga full furnished Rp. 960 juta. Bayar DP total Rp. 350 juta diangsur 7 bulan dengan jadwal sbb ;

- Sejumlah Rp. 50.000.000,- dibayar Juni 2012
- Sejumlah Rp. 50.000.000,- dibayar Juli 2012
- Sejumlah Rp. 50.000.000,- dibayar Agustus 2012
- Sejumlah Rp. 50.000.000,- dibayar September 2012
- Sejumlah Rp. 50.000.000,- dibayar Oktober 2012
- Sejumlah Rp. 50.000.000,- dibayar Nopember 2012
- Sejumlah Rp. 50.000.000,- dibayar Desember 2012

Sisanya Rp. 610 juta diajukan sebagai plafond kredit ke bank, dimana dengan tenor 15 tahun diperkirakan nilai angsuran KPR nya hanya Rp. 5,95 juta/bulan. Padahal jika anda mau menitipkan guest house yang anda beli kepada kami, maka diberikan jaminan sewa senilai Rp. 8,25 juta/bulan selama 24 bulan pertama. Lumayan bukan? Kewajiban angsuran anda ke bank terpenuhi bahkan ada sisa passive income Rp. 2,3 juta/bulan. Bulan ke 25 dst kita bisa berunding lagi soal harga sewa.

Jika anda selaku pembeli merasa keberatan dengan uang muka sebesar Rp. 350 juta, bisa koq kita ajukan KPR ke bank senilai Rp. 860 juta, sehingga anda akan menerima refund uang muka senilai Rp. 250 juta. Artinya uang muka yang anda tanamkan hanya Rp. 100 juta saja.

Angsuran KPR dengan plafond kredit Rp. 860 juta adalah kisaran Rp. 8,4 juta/bulan. Artinya hanya dengan menambah Rp. 150.000/bulan, maka kewajiban anda selama 24 bulan sudah teratasi. Dan mulai bulan ke 25 dst saat terjadi penyesuaian harga sewa, dipastikan anda akan mendapat selisih positif yang menjadi passive income.

Kapan jaminan sewa Rp. 8,25 juta/bulan diberikan?
Langsung diberikan sejak bulan pertama anda menanda-tangani akad kredit dengan bank.

Siapa yang memberi jaminan kepada anda?

GODHA Inn Manajemen adalah badan usaha yang akan menjadi mitra anda mengelola  guest house tersebut untuk disewakan kepada tamu-tamu. Management ini memiliki bangunan yang berfungsi sebagai reception, kantor pengelola, dapur dan pantry, gudang, ruang linen (cuci setrika), dan ruangan pendukung lainnya agar bisa bertindak selaku management Guest House. Dan rencananya guest house anda secara komersil dan kolektif akan dinamai GODHA Inn 1 YOGYA.

Anda meragukan kredibilitas GODHA Inn Manajemen?? No problem, ada solusinya.

Jaminan sewa diberikan dimuka (tahunan) dengan diskonto 25%.
Artinya anda langsung terima uang sewa = 75% x Rp. 8,25 juta x 12 bulan = Rp. 74.250.000,- yang wajib ditempatkan dalam deposito.

Mantap bukan? Investasi tak seberapa, tapi hasilnya luar biasa.

Untuk informasi lebih lanjut, kirim data anda melalui email ke; ari_kinerja@yahoo.co.id 
Atau  HP 081215204615 / 087832511888 atau PIN 25DCAE68

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

ShareThis