BETULKAH MERINTIS BISNIS PROPERTI SEBAGAI PENGEMBANG BENAR-BENAR GAMPANG??? Silahkan simak jawabannya disini : http://bukupengembangproperti.blogspot.com/2012/03/merintis-bisnis-properti-sebagai.html

Cari Artikel Menarik Disini

Sabtu, 14 Agustus 2010

PRIA MISTERIUS



PRIA MISTERIUS
Belajar Dari Banyak Guru

Menjelang petang, dibawah hujan gerimis datang seorang pria misterius. Badannya kekar dan tegap, berambut panjang. Membawa sebuah bungkusan panjang yang tak jelas apa isinya. Dia mengetuk pintu padepokan Kungfu Properti.

Suhu, terimalah saya sebagai murid perguruan. Ajari saya cara menggandeng MPM (mitra pemilik modal). Beritahu proposal investasi macam apa yang membuat MPM mau berinvestasi di proyek kita. Saya sudah mencoba kesana kemari tiada hasil. Saya hampir putus asa.

Padahal sudah saya praktekkan ajaran dari guru saya, yaitu menawarkan proposal proyek dengan Rasio Investasi dimana dengan MODAL 2 milyar mendapat LABA 1 milyar dalam WAKTU 2 tahun. Namanya konsep 212.

Mohon petunjuk Suhu Perguruan Kungfu Properti, kata pria misterius itu sambil menyilangkan tangan haturkan sembah.

Karena merasa ngeri, biar dia cepat-cepat pergi, saya segera menjelaskan;

Jangan pakai Konsep 212. Kalau dalam waktu 2 tahun potensi laba cuma 50% dari modal, berarti setahun 25%. Jika mesti dibagi-bagi lagi ke MPT, MPM dan MPK, hasilnya kurang menarik. Suhunya pasti gendeng jika mengajarkan konsep investasi seperti itu.

Memang guru saya namanya Ibu Sito Gendeng, jawab pria misterius tersebut. Tetap dengan wajah serius.

Pakailah konsep kelayakan investasi dengan JURUS 1:2:3. Sebuah proyek dianggap layak (feasible) dikerjakan apabila memenuhi kaidah; MODAL 1 mendapat LABA 2 dalam WAKTU 3 TAHUN. Artinya laba 200% dalam waktu 3 tahun, alias kisaran 65% pertahun. Dengan laba sebesar itu, dibagi bagi 3 pihak (MPT, MPK, MPM) sekalipun masih tetap menarik.

Tapi saya tak boleh menyimpang dari kaidah 212, suhu. Itu pakem saya. Murid Sito Gendeng tak boleh pakai jurus lain.

Lho, siapa bilang? Jangan terlalu kenceng memegang pakem. Fleksibel saja. Ibarat mobil retreat, kadang kita lihat spion kiri, kadang lihat spion kanan. Yang penting tidak nabrak. Dalam menjalankan bisnispun, tak perlu fanatik pakai otak kanan atau otak kiri. Sinergi saja, kapan mesti kita gunakan yang kiri, kapan mesti gunakan. Kalau setahu saya, pimpinlah dengan otak kanan, manajemenkan dengan otak kiri.

Juga jangan fanatik dengan 1 guru. Justru belajar dari banyak guru dan banyak aliran makin memperkaya diri kita. Dari guru A belajar cara membeli properti tanpa modal. Dari guru B belajar mendapatkan hot deal secara mudah.

Dari guru C belajar cara menjual dengan strategi pemasaran yang benar. Dari guru D belajar cara berhutang tanpa perlu mengembalikan, hehe ..

Ngomong-ngomong, nama kamu siapa sih bung?? Saya memberanikan diri bertanya. Penasaran.

Wiro Sableng, jawabnya. Kali ini sambil cengengesan.

Ups, ternyata dia Wiro Sableng, pendekar Kapak 212 ... Pantesan pakemnya 212 terus.

SETANGKAI EIDELWIS



SETANGKAI EIDELWIS
Perlunya Seorang Mentor

Ibu saya mukanya berubah kayak permen nano nano saat mendengar saya yang baru kelas 1 SMA waktu itu meminta ijin untuk mendaki gunung. Ibu bukan cuma kaget 1/2 modar, tapi kaget 3/4 modar.

Apa kamu kuat nak?

Mudah mudahan kuat ibu, karena setiap sore saya sudah menggembleng fisik dengan berlari lari.

Apa kamu tidak takut nak? Di gunung gelap dan siapa tahu banyak hantu.

Tidak ibu, karena saya membawa senter, dan juga bersama-sama banyak teman.

Apa tidak takut nyasar nak, seperti sering ibu dengar di koran ada pendaki yang tersesat?

Rombongan kami akan dibagi bagi menjadi maksimal 5 orang per regu, dan tiap regu didampingi oleh seorang pemandu yang sudah mendaki gunung tersebut lebih dari 5x, yang sudah hafal jalan dan medannya.

Apakah nanti tidak kelaparan diatas gunung sana?

Tidak bu. Sebelum mendaki kami sudah diberikan training, bahwa perjalanan dari camp ke puncak kami tempuh 6 jam, dengan 6 pos istirahat. Selebrasi 2 jam di puncak. Turun kisaran 4 jam. Dan instruktur kami sudah memberi tahu bekal logistik apa yang harus kami bawa dalam pendakian selama 12 jam tersebut. Semua terencana ibu, bukan asal mendaki.

Ibu bingung tak tahu harus berkata apa apa lagi. Tidak MENENTANG atau melarang karena ingin melihat anaknya jadi laki laki petualang sejati. Mau MERESTUI terbayang gunung yang dingin, gelap dan angker.

Tapi saat teringat anaknya itu bukan SEKEDAR DITRAINING dan DITUNJUKKAN panduan jalan mendaki gunung, tapi benar-benar DIDAMPINGI PEMANDU yang sudah berkali kali mendaki gunung, si ibu merasa lega.

Iya nak, hati-hati ... Berdoa agar selamat tak ada gangguan. Bawakan ibu setangkai eidelweis seperti dulu ayahmu merayu ibumu.

Lha??? Emang dulu ayah juga pendaki gunung ya bu?

Ibu mengangguk.

Saya dekati ibu, peluk ibu. Dan kemudian pergi melenggang dengan carrier besar di punggung.

Dalam memasuki bisnis properti, anda memerlukan tekad dan keberanian, yang berasal dari diri sendiri. Juga pengetahuan, yang bisa anda peroleh melalui training dan workshop. Dan jangan lupa, anda membutuhkan MENTOR. Seorang pemandu dan penasehat yang membuat anda lebih percaya diri.

TERGERAK SYAHWATNYA



TERGERAK SYAHWATNYA
Salurkan!!!

Saat SMA dulu saya sedang mengikuti pelajaran agama. Disitu bu guru menjelaskan; "Barangsiapa memandang seorang perempuan dan kemudian tergerak syahwatnya, maka dia sudah berdosa dalam pikirannya."

Saya komplain; "Gak adil dong bu, jika cuma memandang saja kok dosa, kan kita kagak ngapa ngapain kepada perempuan tersebut. Lagipula ulah si upik ini kadang diluar kendali kita .."

Bu guru tak mau menjelaskan, malah melotot marah. Saya tak berani bertanya apa apa lagi dan memilih diam seribu bahasa.

Bu guru galak ... , hehe

Nah, seberapa banyak diantara anda pembaca blog ini yang sudah tergerak syahwat bisnis propertinya, tapi belum juga memulai proyek pertamanya. Selalu ragu dan ragu. Maju mundur, maju mundur. Nanti bu guru melotot dan marah lho ..

Ikut seminar sana sini. Ikut workshop sana sini. Belum juga ketemu MPT yang jadi tambatan hati. Hot deal seakan hanya mimpi. Ampun DJ !! Hehe ..

Melalui artikel ini, saya ingin menyampaikan ajakan sekaligus challenge.

Selama 3,5 bulan sejak Perguruan Kungfu Properti didirikan, sudah menggelar 3x seminar CARA GAMPANG JADI PENGEMBANG, 8x workshop KETEMU JIN PROPERTI, 1x Workshop Advance, 2x Training SELLING SKILL.

Nah, terus terang saya sudah mulai malas mengajar di kelas. Sekarang maunya; ACTION !!! ACTION !!! Bukan cuma menyimpan syahwat propertinya di pikiran.

Saya ingin mengajak anda semua untuk ACTION. Ayo ayo ... Jangan cuma punya syahwat properti saja. Segera disalurkan !!!!

FRIDAY THIRTEEN



FRIDAY 13 TH (Friday Thirteen)
Budget Tak Boleh Dilanggar

Ternyata hari ini adalah hari Jumat tanggal 13 (tigabelas). Buat orang barat, ini hari wingit, hari sakral. Banyak pantangan. Banyak hal tak boleh dilakukan di hari yang dianggap banyak setan gentayangan ini.

Kalau di Jawa, setara dengan hari JUMAT KLIWON. Ini hari keramat. Banyak setan dan jin gentayangan. Tapi bukan termasuk jin properti di milist ini.

Friday 13 th dan Jumat Kliwon adalah refleksi penghormatan orang-orang yang percaya klenik terhadap dunia gaib. Banyak larangan, banyak pantangan.

Kalau menurut JIN PROPERTI, semua hari adalah hari baik. Asal memulai hari dengan menyebut nama Allah SWT, maka 'Everyday is blessing day'.

Pantangan alias hal sakral didalam bisnis properti (juga bisnis secara umum) menurut saya adalah; DILARANG MELANGGAR BUDGET. Maksudnya adalah semua budget yang sudah ditetapkan di awal proyek didalam ACTION PLAN.

L = P - B

Laba = Pendapatan - Biaya

Percuma anda jago menjual, jago mendatangkan pemasukan, tapi lemah mengontrol budget. Sia sia aja coy. Laba anda pasti tidak tinggi.

Contoh kasus;
Didalam Action Plan yang kita buat, tertulis rencana pembuatan pagar keliling setinggi 2,4 m dibudget 300.000/m1.

Saat mau realisasi, sudah terjadi eskalasi harga, dimana penawaran yang masuk sbb ;
- Pagar panel beton tinggi 2 m harga Rp 290.000/m1
- Pagar panel beton tinggi 2,4 m harga Rp 325.000/m1

Mana yang kita pilih? Menambah budget menjadi 325.000/m1 supaya pagar terpasang tetap 2,4 m?

Atau memilih pagar 2 m saja seharga 290.000/m1 supaya budget tidak dilanggar, meski sedikit 'mengorbankan' keamanan lingkungan karena pagarnya relatif rendah.

Saya memilih pagar 2 m saja. Pendekatan saya adalah DILARANG MELANGGAR BUDGET. Karena menabrak budget berarti mengurangi laba. Pertimbangan lain boleh dikompromikan. Apalagi soal idealisme, jangan dinomorsatukan.

Buat saya, BUDGET itu ibarat JUMAT KLIWON atau Friday 13 th. Pantang dilanggar coy !!!!! Jin nya bisa marah jika budget dilanggar.
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

ShareThis