STOPPING POWER
Mas, aku heran denganmu. Tulisanmu menunjukkan kamu itu cerdas
dan berpendidikan, mukamu juga bukan wajah orang bejat. Tapi kenapa banyak
tulisanmu menyelipkan kalimat mesum, judul terkesan jorok, dan gambar gambar
wanita sexy.
"Yang mana ya mbak?"
Itu artikel tentang notaris cowboy, kenapa artikel bagus seperti
itu harus ada selipan kata bokep, hardcore, dan muncrat sampai ke plafond.
Terus terang bikin saya jijik. Di blog ariwibowojinproperti.blogspot.com juga bejibun yang nyerempet porno
begituan. Maksudnya gimana sih? Itu pelajaran properti kenapa dikemas dengan
yang porno begitu?
"Oh, itu namanya jurus STOPPING
POWER mbak. Kalau terlalu formal kurang menarik dan itu sudah mainstream.
Sedangkan saya suka yang out of box. Bagaimana kita membuat judul atau
mengunggah gambar yang begituan untuk menarik atensi pembacanya. Ntar dikira
artikel porno sehingga mereka tertarik membacanya. Padahal baru baca 1-2
paragraf koq tak ada konten pornonya. Tapi sudah terlanjur baca ya akhirnya
dibaca sampai tuntas. Semua konten properti yang saya tulis terdelivery ke
benak pembacanya. Itu cara saya berbagi ilmu properti."
Oh, ilmu marketing tho? Kupikir memang otakmu yang mesum.
Rupanya itu aplikasi ilmu marketing. Kenapa memilih kemasan seperti itu?
"Begini mbak. Sebuah survei secara obyektif menyimpulkan
bahwa thema SEX dan WANITA adalah daya tarik yang sifatnya
universal. Dari mulai office boy sampai direktur, tertarik thema itu. Baik
orang Arab atau orang China, suka lihat gambar wanita cantik. Baik pendukung
ataupun hatersnya Jokowi, kalau dengar kata hardcore dan muncrat pasti
penasaran. Itulah gambaran sifat universalnya."
Tapi thema itu bikin kita kita kaum wanita jadi jijik bahkan
ilfill mas.
"Saya tahu dan menyadari tentang itu. Tapi maaf, memang
kaum wanita bukan TARGET MARKET
saya. Aslinya saya nulis artikel properti ya untuk promosi biar banyak yang
daftar ikut workshop PKP. Dan dari pengalaman yang ada, peserta wanitanya tak
lebih dari 2-3 orang dalam satu angkatan. Lainnya pria semua. Makanya saya
pilih artikel yang cocok untuk konsumsi para pria, tetapi menjaga perasaan
wanita."
Ah, payah loe. Memang otak mesum ngaku aja mesum, jangan
berlindung dibalik kata target market atau stopping power. Sok marketing kamu.
Payaaah !!!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.