BETULKAH MERINTIS BISNIS PROPERTI SEBAGAI PENGEMBANG BENAR-BENAR GAMPANG??? Silahkan simak jawabannya disini : http://bukupengembangproperti.blogspot.com/2012/03/merintis-bisnis-properti-sebagai.html

Cari Artikel Menarik Disini

Jumat, 30 Juli 2010

Tips Properti ; MERAH GENIT (segmentation - targeting)



MERAH GENIT
Segmentation - Targeting

Jika ada seorang eksekutif senior usia 62  thn (misalnya bernama pak ANDO), yang memiliki perusahaan besar mau membeli mobil baru , diantara 2 pilihan mobil dibawah ini, mana yang akan dia pilih??

1. Merceder Benz hitam
2. BMW merah metalic

Saya yakin anda cenderung menebak eksekutif senior tersebut memilih Mercedez Benz. Padahal keduanya adalah sama sama mobil mewah yang harganya diatas 500 juta.

Kenapa? Karena anda tahu mobil Mercedez warna hitam menampilkan kesan elegan dan prestige. Tampilan pribadi yang mapan dan matang.

Kecil kemungkinannya pak Ando mau memilih mobil BMW merah, karena dia merasa mobil itu gayanya dan seleranya terlalu muda untuk dia yang sudah berusia 62 tahun. Apalagi warnanya merah menyala begitu, dia takut dibilang 'genit'. BMW (apalagi warna merah) cocoknya untuk pribadi dinamis yang eksklusif.

Jika saya adalah sales managernya mobil BMW, saya bisa mengatakan;
Pak Ando sebenarnya masuk SEGMENTASI konsumen yang disasar oleh mobil BMW. Karena level sosial dan tingkat penghasilan dia masuk segmen kelas atas.

Tapi pak Ando bukan TARGET yang disasar oleh mobil BMW. Karena mobil BMW lebih menyasar ke target pribadi kelas atas yang usianya lebih muda ketimbang pak Ando. BMW menyasar pribadi pribadi mapan berpenghasilan tinggi, tapi karakter dinamis dan sportifnya masih kental karena memang usianya yang belum terlalu tua. Tak heran BMW berani merilis mobil warna biru menyala atau merah menyala.

Pelajaran apa yang kita petik dari uraian diatas??? SEGMENTASI dan TARGETING adalah berbeda.

Saat melakukan segmentasi, kita boleh menyasar misalnya semua orang berusia produktif; Umur 19 s/d 55 tahun, adalah segmen yang kita bidik untuk menjadi pembeli produk perumahan kita.

Tapi jika kita tahu rumah yang kita jual berharga 300 jutaan, dengan angsuran KPR 3,5 jt/bulan, jelas jelas dibutuhkan joint income > 10jt keatas.

Masihkah kita berani mengatakan usia produktif berusia 19 tahun menjadi target kita?? Dalam usia 19 thn sudah bekerja kita asumsikan pendidikannya rendah. Walaupun sudah bekerja, (maaf)mungkin hanya menjadi penjaga toko atau buruh pabrik.

Masihkah kita berani mengatakan usia produktif 23 - 25 tahun menjadi target kita?? Dalam usia sekian, kita asumsikan seseorang sudah lulus sarjana dan baru meniti karir. Kecil kemungkinan incomenya sudah > 10 jt/bln.

Jadi dengan melakukan SELEKTIF TARGETING, lebih tepat kita menyasar usia 30 - 50 tahun yang menjadi target kita. Usia diatas 30 thn kita asumsikan karirnya sudah mapan dan incomenya diatas 10jt/bln. Dibatasi usia 50 thn supaya masih ada sisa waktu 5 thn jika konsumen memakai skim KPR. Karena usia produktif dianggap max 55 thn.

Jika SEGMENTASI sudah ditentukan, dan TARGETING yang disasar sudah ditetapkan, maka semua strategi kita soal product, price, place, dan promotion juga harus diselaraskan. Supaya hasilnya memuaskan.

1 komentar:

  1. Menganut teori marketing modern nih.......

    Just info, beli properti murah, legal dan resmi dengan
    Sistem Sertifikat Bersama

    BalasHapus

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

ShareThis