APAKAH UANG 50 JUTA CUKUP UNTUK MEMBUKA SALON PLUS PLUS?
Kacau nih pak. Kacau. Saya dulu ikuti strategi yang diajarkan
oleh pak AW dengan memasukkan MPT (mitra pemilik tanah) kedalam struktur
kepengurusan PT. Saya juga sudah mengkondisikan AD ART dimana untuk jual beli
harus dilakukan oleh 2 direktur, yang salah satunya adalah direktur yang
merupakan wakil dari MPT. Ini malah anaknya MPT yang jadi direkturnya mbalelo
...
"Mbalelo
gimana? Koq mirip kisah ketoprak saja ..."
Minggu lalu MPT mau kasbon 150 jt. Katanya buat modalin anak
perempuannya buka usaha salon. Saya tidak mau berikan kasbon, karena jatuh
tempo bayar tanah masih 6 bln lagi. Dan cashflow proyek sedang dalam kondisi
tidak sehat.
"Wow,
salon. Itu salon beneran atau salon spa plus plus?"
Aduh, please deh pak AW, yang serius. Saya pusing berkonflik
dengan MPT, malah pak AW concern ke urusan salonnya.
"Dimana
masalahnya? Dia ajukan kasbon, dan anda tidak mau berikan. Ya sudah, itu sudah
betul."
Tapi dia tak mau menanda tangani 2 AJB yang disodorkan ke dia.
Cuma mau tanda tangan jika permintaan kasbonnya disetujui. Jadi dia menyandera
2 AJB sebagai bargaining. KPR konsumen tak bisa cair sebelum ditanda tangani
aktanya.
"Eehh,
kasar amat mainnya. Harus diberi pelajaran itu. Boleh tahu berapa besar saham
pemilik tanah di PT?"
Bagian dia cuma 20%. Saya 30%, pemodal 50%.
"Begini,
buat surat undangan RUPS dengan agenda mengubah susunan direksi dan AD ART.
Maksudnya anak pemilik tanah akan dikeluarkan dari posisinya sebagai Direktur.
Dan untuk selanjutnya penanda tanganan AJB cukup dilakukan 1 orang direktur
saja. Tanpa harus melibatkan anak MPT yang jadi direktur di PT. Supaya semuanya
lancar."
Astaga! Mana mau dia dicoret dari jabatannya. Pasti MPT tidak
setuju.
"Menurut
AD ART, apabila dalam RUPS tidak bisa terjadi musyawarah mufakat, maka
dilakukan voting. Jika hasil voting ternyata 80 (50+30) melawan 20, maka suara
terbanyak bisa mengambil keputusan. MPT boleh tidak setuju anaknya dicopot dari
jabatan direktur, tetapi secara legal formal RUPS tetap sah."
Hahaaaa ... keren. Saya paham dengan penjelasan pak AW. Jadi
kalau dia tetap bersikeras tak mau menanda tangani AJB, giliran saya mengancam
dia mau menggelar RUPS untuk mencopot dia dari jabatan direktur. Ini jurus
canggih dan smart. Saya yakin dia bakalan mikir untuk tetap mbalelo.
"Yeah,
begitulah kira kira. Bukan kita mau jahat, tapi dia dulu yang memulai konflik
dan mau menang sendiri. Jangan merasa bersalah jika terpaksa mengambil tindakan
itu. Kita tidak mendzolimi MPT, karena hak nya 20% tetap ada. Kita cuma
mengambil kebijakan strategis supaya pelaksanaan proyek tidak terganggu."
Setuju pak. Mungkin sebagai bukti bahwa sebenarnya kita tak
ingin berkonflik dengan MPT, saya akan berikan kasbon tapi cuma sebesar 50 jt
saja.
"Nah,
bagus itu. Tapi apakah uang 50 jt cukup untuk buka salon plus plus?"
Yeah, pak AW payah. Ngomongnya tentang salon plus plus lagi.
(Itu namanya strategi
EMERGENCY EXIT. Jurus jurus lainnya diajarkan di workshop Perguruan Kungfu
Properti. Kelas terdekat TGL 8 - 9 Juli 2017 di Yogya. Daftar ke sdr Eko di WA
0853 8543 4168).