SUSU SEMPURNA
PUNYA SIAPA HAYOO?
ARIWIBOWOJINPROPERTI.BLOGSPOT.COM - Kaget banget diajak masuk ke perumahan milik klien saya yang sudah terbangun 260 unit, tapi kondisinya kumuh dan acak-acakan. Tingkat huniannya hanya 20% saja. Bahkan ada 4 blok yang kosong sama sekali. Katanya dia take over dari pemilik lama, yang proyeknya sudah berhenti selama 1,5 tahun.
Wah, ini penyakit kehidupan, resepnya juga revitalisasi kehidupan. Artinya harus dipancing terjadinya kehidupan di komplek ini. Bayangkan, dengan lokasi yang masuk kisaran 800 meter dari jalan propinsi, tak ada fasilitas transportasi sama sekali. Toko kelontong yang layak seperti Alfa atau Indo Mart tidak ada. Cuma ada warung sembako kecil-kecilan sejumlah 2 titik.
Kalau saya membayangkan jadi buruh yang hanya memiliki 1 sepeda motor saja yang saya pakai buat berangkat ke pabrik, saya tak berani meninggalkan istri dan anak saya di komplek perumahan sederhana tersebut. Mereka tak bisa kemana-mana jika membutuhkan sesuatu. Mau menuju jalan raya saja mesti hiking jalan kaki 800 meter. Beli gula kopi belum tentu ada.
Saya katakan kepada klien saya, proyek sebelumnya adalah proyek gagal. Tak punya success story, jadi jangan pakai brand lama. Meski perijinan dan PT pakai yang lama, tapi publish keluar mesti re-branding memperkenalkan brand baru yang belum dikenal konsumen. Lebih baik membangun image baru alias mulai dari nol ketimbang memulai dari minus. Saya mengusulkan agar dilakukan replanning dengan membuat akses baru dan gerbang baru supaya ada pemisahan tegas dengan proyek lama.
Saya juga mengusulkan agar disediakan pangkalan ojek di 2 titik, dan tiap titik disiapkan 2 armada sepeda motor. Kalau perlu tukang ojeknya pakai rompi dengan warna menyala berlabel nama proyek baru. Titik pertama di tepi jalan raya, titik kedua di gerbang masuk perumahan.
Saat saya melihat ada balai warga berukuran lumayan kosong melompong dalam kondisi yang masih bersih dan layak, saya usulkan agar diubah fungsi menjadi minimarket. Tapi dengan jumlah populasi kecil tak mungkin ada minimarket waralaba yang mau masuk, jadi mesti membuat minimarket sendiri secara mandiri. Dan kemudian diberi nama sendiri.
Kalau bisa diberi nama 5 Mart saja. Dibaca Smart. Filosofinya angka 5 sebagai angka sempurna, begitu masukan dari saya. Itu obsesi saya jika suatu saat punya minimarket sendiri.
"Tunggu, tunggu ..., darimana mas AW bisa mengatakan angka 5 sebagai angka sempurna?" kata klien saya.
Lha dulu waktu saya masih SD, guru kesehatan saya selalu menanamkan konsep 4 Sehat 5 Sempurna. Nasi, sayur mayur, lauk pauk dan buah-buahan itu 4 Sehat, kalau ditambah susu jadi 5 Sempurna. Susu sempurna punya siapa hayo? Susu sapi dong.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.