PROMOSI MELALUI FACEBOOK
Jin Properti - Saya mengasuh 2 grup di Facebook, yaitu grup CARA GAMPANG
JADI PENGEMBANG dan juga BISNIS PROPERTI INDONESIA. Disitu saya jadi
adminnya. Di BPI ada beberapa admin, sedangkan di CGJP saya jadi admin
tunggal karena memang saya owner dan pendirinya.
Saya sering mengamati perilaku dari akun-akun baru yang berminat gabung
di grup tersebut. Saya pasti tahu ada akun baru yang bergabung karena
mesti lewat approval saya dulu sebagai admin. Beberapa akun yang baru
saya loloskan sebagai members, biasanya langsung beraksi cepat dengan
melakukan aktivitas promosi.
Yang menjengkelkan, sudah tahu itu grup pengembang, ternyata yang
dipromosikan beraneka produk. Mulai dari parfum, asuransi, suplemen
makanan, paket wisata, sampai dengan produk obat kuat. Gila kan? Di grup
pengembang memasang tagline; "Pengin berhubungan tahan lama? Pakailah
xxxxxxxx."
Herannya, meski promosi berseliweran sedemikian rupa, jarang sekali yang
memberikan respon dan komen. Entah tidak dibaca, atau dibaca tetapi
tidak berminat.
Saya disaat senggang dan secara periodik selalu menjalankan fungsi
sebagai admin dengan mendelete promosi yang tidak berkaitan dengan
properti, dan lakukan banned permanen kepada akun yang melanggar tata
tertib.
Sobat properti, sepertinya benar ungkapan bahwa "Berpromosilah Sebelum Dipromosiin". Akun-akun yang membabi buta berpromosi tanpa melihat apakah
grupnya sesuai atau tidak dengan produk mereka, memang menjengkelkan.
Dan saya yakin begitu diloloskan masuk grup, mereka tak akan sudi
membaca-baca postingan sebelumnya akan tetapi langsung main hajar dengan
memposting promosi produk yang dipasarkannya sendiri.
Asal sudah posting promosi produk yang mereka pasarkan, mereka lalu
pasif dan berharap ada respon dari pembacanya. Jika setelah itu ada
pihak lain yang promosi produk lainnya, saya yakin tidak bersedia
membacanya, kecuali membaca judulnya saja.
Efektifkah promosi melalui facebook untuk produk properti anda? Jika
anda lakukan dengan membabi buta dan main hajar seperti yang saya
ceritakan diatas, koq saya tidak yakin. Dan memang saya belum pernah
punya success story untuk jualan properti melalui facebook. Orang hanya
mau berpromosi tetapi tidak suka dipromosiin. Sekedar membaca saja belum
tentu mau.
Saya justru pernah punya pengalaman mendapatkan closing dari konsumen
yang mendapatkan info promosi di facebook. Kisahnya begini;
Saya kebetulan aktif disebuah forum diskusi sepakbola dengan members
13.000 lebih berasal dari seluruh Indonesia. Saya mengadakan kuiz
terkait sebuah pertandingan sepakbola yang akan live malam itu. Soalnya
sederhana saja (contoh) ;
S O A L ;
1. Berapa skor akhir Chelsea vs Arsenal?
2. Chelsea mengawali laga di sisi kanan atau kiri layar TV anda?
3. Pemain dari klub mana yang mendapatkan kartu kuning pertama kalinya?
4. Apakah ada gol yang tercipta dari tendangan penalti dalam pertandingan nanti?
KETENTUAN ;
1 akun 1 jawaban. Akun dengan jumlah teman dibawah 100 dilarang ikut
kuiz. Jawaban benar semua dan tercepat mendapat hadiah pulsa 100.000.
Kuiz ditutup 1 jam sebelum kick off. Peserta kuiz wajib melakukan copy
paste materi promo dibawah ini ke status/wall FB nya. Tidak copas kena
diskualifikasi.
Materi promo wajib copas;
Dipasarkan Real Estate 2 kamar di BOGOR berlokasi strategis, DP komplit 5 juta saja. Minat? Hub 021-33393939
Hanya diberi iming-iming hadiah pulsa 100.000, ada hampir 300 peserta
kuiz, dan mereka akan melakukan promosi gratis di status/wall FB mereka.
Jika mereka rata-rata punya 1000 teman saja dan ada 10% yang sempat
membaca, berarti informasi produk kita terdistribusi ke kisaran 300 x
10% x 1000 = 30.000 pembaca. Lumayan kan?? Update status akun pribadi
lebih efektif dibanding promo sporadis di grup grup facebook.
Saya melakukan kuiz sejenis beberapa kali dan terbukti menghasilkan
puluhan prospek serta beberapa prospek berhasil closing. Catatan saya
terakhir kali ada 3 konsumen yang closing setelah mendapatkan informasi
dari facebook.
Sayangnya saya mengadakan kuiz di forum diskusi sepakbola yang
membersnya heterogen dari seluruh Indonesia bahkan luar negeri.
Sementara produk yang saya pasarkan ada di Bogor. Coba kalau saya bisa
menemukan grup aktif yang memang mayoritas adalah warga Jabodetabek,
pasti lebih efektif hasilnya. Jangan terjebak masuk grup yang banyak
member tetapi tidak begitu aktif, karena hasilnya bakalan minim. Pilih
grup yang aktif, dan membersnya mayoritas berdomisili di seputaran
lokasi produk yang anda pasarkan.
Terkecuali jika anda menjual produk properti investasi (bukan hunian
untuk end user), maka marketnya lebih luas, tak hanya seputaran lokasi
tempat produk dibangun, melainkan bisa skala nasional dan global. Saya
melalui facebook pernah mendapatkan prospek warga Indonesia yang buka
restoran di Turin Italy, yang berminat membeli rumah kost yang saya
pasarkan di Yogya. Hampir beli, sayangnya terkendala bank yang tak bisa
memproses KPR calon debitur yang mata pencahariannya diluar negeri.
Demikian sobat properti, semoga sharing ini bermanfaat ..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.