BETULKAH MERINTIS BISNIS PROPERTI SEBAGAI PENGEMBANG BENAR-BENAR GAMPANG??? Silahkan simak jawabannya disini : http://bukupengembangproperti.blogspot.com/2012/03/merintis-bisnis-properti-sebagai.html

Cari Artikel Menarik Disini

Senin, 25 April 2016

TARGET MARKET RUMAH BERSUBSIDI SANGAT BESAR DAN MENJANJIKAN

SIAPA LEBIH MUDAH DICARI,
NABILAH ATAU AISAH ?


Jika ada 100 cewek anda jumpai di sebuah mall, mungkin peluang anda bertemu yang secantik Nabilah JKT 48 lebih kecil dan sedikit probabilitasnya dibanding peluang anda bertemu mbak Aisah yang tampangnya rata-rata saja. 

Begitupun jika anda sedang berada di sebuah alun alun dan melakukan survei mengenai besaran income seseorang yang anda jumpai disitu, saya yakin yang incomenya dibawah Rp 4 jt/bulan menduduki prosentase paling banyak dibandingkan dengan besaran income diatasnya (misal; 4 s/d 8 jt perbulan, 8 s/d 12 jt perbulan dst). 

Mencari tampang rata-rata atau mencari income rata-rata relatif lebih mudah karena kategori mereka ini memang adalah mayoritas dan mendominasi. 

Sorry ya ibu ibu dan tante-tante jika terpaksa saya mengambil analogi wajah wanita rata-rata untuk menjelaskan konten di artikel ini. Alasannya sederhana, judul tentang wanita relatif lebih menarik perhatian orang. Ini namanya jurus STOPPING POWER, yaitu menjebak pembaca dengan judul yang menarik perhatian supaya tanpa sadar membaca kontennya. 

Sobat properti, saya ingin menyampailan kepada anda semua bahwa jika kita memasarkan rumah murah bersubsidi dengan harga jual Rp 116,5 jt/unit (Pulau Jawa kecuali Jabodetabek) atau Rp 133,5 jt/unit (khusus Jabodetabek), maka jumlah target market yang bisa disasar sangat besar sekali dan menjanjikan. Mencari konsumen dengan income antara Rp 2,5 s/d 4 juta perbulan sangat luas pasarnya. Mulai dari buruh pabrik, guru, PNS, karyawan swasta dll, mereka masuk kriteria sebagai konsumen kita. 

Kebijakan pemerintah saat ini sangat berpihak kepada MBR (masyarakat berpenghasilan rendah), karena aturan DP 1% dan bunga annuitas fix 5% untuk tenor max 20 tahun membuat siapapun punya kesempatan memiliki rumah sendiri. Cukup mengangsur Rp 600 ribuan perbulan, tak perlu lagi ngekost atau ngontrak atau numpang mertua.

Jadi kalau anda mau mengembangkan proyek perumahan, saya merekomendasikan untuk bermain di rumah bersubsidi skim FLPP (fasilitas likuiditas pembiayaan perumahan) ini. Pemasarannya dijamin lebih mudah dibanding anda bermain di kelas real estate dengan suku bunga komersial. Jualan rumah FLPP juga tahan krisis. Meski pertumbuhan ekonomi melambat dan ekonomi makro sedang terguncang, memasarkan rumah murah skim FLPP tidak akan terganggu.

Tertarik mengembangkan rumah murah skim FLPP? Perhatikan tentang harga perolehan lahannya, tentang harga borongan bangunannya, kriteria lokasinya dll. Pengetahuan itu bisa anda peroleh jika mengikuti workshop properti yang digelar oleh Perguruan Kungfu Properti. Ada kelas Yogyakarta tgl 28-29 Mei 2016 yang memberikan rate spesial bagi anda yang berminat.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

ShareThis