TOWN HOUSE 0 KM
Prestige Is YoursARIWIBOWOJINPROPERTI.BLOGSPOT.COM - Senang hati saya mendengar bulan September 2012 mendatang di Indonesia segera akan dibuka Akademi Sepakbola Barcelona. Ini akademi sepakbola dengan kurikulum hebat yang telah menghasilkan bintang-bintang sepakbola dunia seperti Lionel Messi yang bergaji Rp 4 milyar per pekan. Kalau anda ingin menjadikan anak anda sebagai pesepakbola profesional, daftarkan saja kesitu.
Tapi jangan kaget soal biayanya. Berapa? Rp 10 juta/bulan. Wow, orang tua level apa yang sekedar biaya sekolah sepakbola anaknya saja rela merogoh kocek Rp 10 juta/bulan? Perkiraan saya pasti income ortunya kisaran Rp 75 - 100 juta/bulan, selain karena bapaknya memang 'gila bola'. Di negeri ini penghasilan sebesar itu adalah milik para pengusaha (bukan karyawan atau pegawai biasa).
Pertanyaannya adalah; seberapa banyak pengusaha yang merelakan anak laki-lakinya menekuni karir sebagai pesepakbola profesional? Karena kemungkinan yang terjadi cenderung mengarahkan si anak juga terjun menjadi pengusaha. Meski kalau si anak benar-benar punya talenta bisa saja nanti akan berkembang sebagai pesepakbola profesional yang bergaji milyaran Rupiah. Tetapi belum ada contoh kasus di Indonesia yang pemainnya sukses bergaji miliaran Rupiah per pekan atau per bulan. Yang ada baru 1 Milyar lebih sedikit untuk kontrak 1 musim kompetisi.
* * *
Sobat properti, Akademi Sepakbola Barcelona yang akan buka kelas di Jakarta rupanya memakai 'strategi harga premium', yaitu memasarkan sebuah produk berkualitas prima yang didukung jaringan global milik Barcelona, tapi dengan harga yang juga prima. Saya yakin pricing strategy ini bukan sebuah 'accident' tapi sudah melalui tahapan riset pemasaran.
Mereka yakin ada ratusan keluarga tajir (baca; kaya raya) di Indonesia yang gila bola dan ingin anaknya sukses berkarir sebagai pesepakbola profesional. Yang jika sukses memang akan mendapatkan popularitas tingkat tinggi serta kesejahteraan diatas rata-rata. Selama ini segmen market ini terselip karena fakta di Indonesia menunjukkan bahwa pemain-pemain nasional Indonesia justru berasal dari keluarga sederhana yang dibesarkan oleh alam dan modal terbesarnya adalah talenta bawaan yang mereka miliki. Jadi mereka 'DILAHIRKAN' sebagai pesepakbola dengan bakat alam.
Sementara Akademi Sepakbola Barcelona akan 'MENCIPTAKAN' pesepakbola handal melalui program-program yang pragmatis dan terstruktur rapi. Tanpa bakat khusus sekalipun, akademi punya metode bagus untuk menanamkan semua skill bermain sepakbola kepada siswa akademi. Apalagi jika siswanya punya bakat super, pastinya bakal jadi pemain hebat.
Ini adalah sebuah pricing strategy yang berani; menjual paket akademi sepakbola dengan biaya Rp 10 juta/bulan di Indonesia. Ini adalah sebuah antithesis; mencari bibit pemain sepakbola bukan seperti umumnya dari kalangan keluarga tidak mampu, tapi justru menyasar anak laki-laki dari keluarga yang mampu. Membayar Rp 10 juta/bulan hanya sanggup dilakukan oleh keluarga mampu saja.
Kita terbiasa disuguhi cerita pemain sepakbola top Indonesia yang masa kecilnya belajar menendang bola pakai kaki telanjang, dan membeli sepatu bola saja mesti menabung berbulan bulan. Tapi sebentar lagi kita akan bisa melihat ada siswa akademi sepakbola yang diantar jemput pakai mobil mewah, punya gadget canggih, dan punya sekian pasang sepatu bola merk terkenal.
Pelajaran apa yang bisa kita ambil dari kasus diatas? Ternyata ada niche market yang terkadang terselip dan luput dari bidikan kita sebagai produsen. Tapi secara riil mereka ada dan jika kita menyodorkan produk yang sesuai dengan kebutuhan mereka, maka produk yang kita pasarkan langsung disambar oleh mereka.
Ada banyak apartemen mewah berharga miliaran Rupiah di Jakarta, yang penghuninya menikmati layanan privacy tingkat tinggi. Pakai lift khusus, dan apartemennya dilengkapi acces card yang hanya memungkinkan lift berhenti di lantai khusus tempat tinggal penghuni yang bersangkutan. Jika anda selebritis papan atas yang tak mau terusik privacynya, produk apartemen seperti ini pasti yang dicari. Soal harga menyesuaikan. Ada harga ada rupa. Harga premium asal kualitas premium mereka no problem.
Bicara landed housing, saya yakin juga ada market potensial di kelas premium ini. Yang rela membayar miliaran Rupiah untuk sebuah produk properti dengan value dan benefit yang sangat customize dan sesuai dengan need, want, and expectation dari market yang kita sasar.
Saya bermimpi mendevelope sebuah lahan kecil di pusat kota, meski hanya belasan unit saja yang dipasarkan. Saya beri nama TOWN HOUSE O KM (baca; nol kilometer). Value terbesarnya di lokasi yang strategis karena benar-benar di pusat kota. Itu sebabnya diberi nama O KM.
Fasilitasnya; ada kolam renang bersama yang dibuat khusus untuk penghuni rumah yang hanya belasan itu, ada wifi (hot spot) di semua area, ada secure system berbasis IT dengan banyak kamera CCTV, ada satpam 1x24 jam dll. Taman di bahu jalan dibuat keren dengan berbagai bunga-bungaan. Benar-benar mewah dan megah. Taglinenya; PRESTIGE IS YOURS.
Harga pasti mahal. Semuanya dibuat wah. Harganya miliaran Rupiah. Apakah ada yang beli? Saya yakin ada. Ini strategi harga premium. Menawarkan produk premium dengan harga premium. Positioningnya dibuat khusus untuk menimbulkan rasa bangga kepada para penghuninya; Prestige Is Yours. Jika kita mampu mengangkat citra kawasan sedemikian rupa, maka siapapun yang tinggal disana akan merasa bangga. Dan tanpa diminta, dari mulut ke mulut akan promosi ke komunitasnya. Dagangan bakal ludes gak pakai lama. (25DCAE68)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.