BETULKAH MERINTIS BISNIS PROPERTI SEBAGAI PENGEMBANG BENAR-BENAR GAMPANG??? Silahkan simak jawabannya disini : http://bukupengembangproperti.blogspot.com/2012/03/merintis-bisnis-properti-sebagai.html

Cari Artikel Menarik Disini

Senin, 22 Agustus 2016

SEMUA TINDAKAN PASTI MENGANDUNG RESIKO

APA PENGUSAHA PUNYA GAJI BULANAN?

Pak AW, saya sarjana pendidikan tapi kurang berminat jadi guru. Saya sekarang bekerja di perusahaan ekspedisi bergaji 5,5 jt/bln. Saya tertarik dengan bisnis properti. Saya banyak belajar dari blog ariwibowojinproperti.blogspot.com yang bahasanya lugas dan trengginas itu. Sangat inspiratif pak. 

Saya sudah cari cari lahan hotdeal sesuai teori bapak, sudah dapat deal dengan pemilik tanah meski baru secara lisan untuk lahan 5000 m2 di Kab. Bekasi. Tapi saya ragu untuk melangkah lebih jauh. Istri saya melarang saya resign karena kuatir dengan mengurus bisnis properti, kami tak punya penghasilan tetap setiap bulannya. Mohon arahannya pak ...

"Semua tindakan dan keputusan yg kita ambil pasti mengandung resiko. Pindah kuadran dari karyawan menjadi pengusaha, memberi anda peluang sekaligus ancaman. Peluang jika proyeknya sukses dan anda menikmati laba, ditambah success story yang akan menjadi batu loncatan untuk menggarap proyek dengan skala kapitalisasi dan potensi laba yang lebih besar lagi. 

Juga ancaman jika ternyata proyeknya tidak sukses, gagal menghasilkan laba, justru mungkin hidupnya stres dikejar tagihan hutang disana sini. Itulah resiko menjadi pengusaha. Mentalnya harus siap untuk untung ataupun rugi."

Kalau untuk biaya hidup bulanan gimana pak? Pasti kami tidak tahan jika harus menunggu selesainya proyek.

"Kalau anda incharge di proyek dan secara reguler ngantor dan bekerja, ya ada gaji bulanan. Orang hidup butuh operasional, jadi bukan cuma nunggu laba di akhir proyek."

Oh gitu ya pak. Jadi tenang hati saya. Istri saya berpikir jadi pengusaha tak punya gaji bulanan. 

"Hahaaa .... ada lah. Untuk bayar angsuran dan kebutuhan bulanan, mana mungkin tidak bergaji. Itu semua akan dicatat sebagai overhead cost yang dibebankan sebagai biaya proyek. Nominalnya relatif, tergantung besaran omset dan laba proyek."

Apa ilmu itu diajarkan di workshop properti nya pak AW?

"Iya, diajarkan. Ikut saja tgl 17-18 September 2015 di Jakarta. Info lengkap bisa lihat di blog."

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

ShareThis