BETULKAH MERINTIS BISNIS PROPERTI SEBAGAI PENGEMBANG BENAR-BENAR GAMPANG??? Silahkan simak jawabannya disini : http://bukupengembangproperti.blogspot.com/2012/03/merintis-bisnis-properti-sebagai.html

Cari Artikel Menarik Disini

Rabu, 14 Desember 2011

LEBIH DARI SEKEDAR CANTIK



LEBIH DARI SEKEDAR CANTIK

ARIWIBOWOJINPROPERTI.BLOGSPOT.COM - Kematian tragis aktivis HAM bernama Sondang Hutagalung tepat pada tanggal 10 Desember 2011, yang bertepatan dengan peringatan Universal Declaration of Human Right dalam aksi bakar diri didepan istana negara menarik perhatian banyak orang. Banyak orang bertanya-tanya, pesan perubahan apakah yang ingin diteriakkan oleh Sondang kepada publik sehingga rela mengorbankan nyawanya untuk itu?

Motif dan latar belakang aksi bakar diri Sondang sedang dianalisa oleh banyak pihak. Yang jelas Sondang tidak sedang bermasalah dengan orang tuanya, dengan kekasihnya, ataupun dengan kuliahnya. Semuanya baik-baik saja. Jadi benarkah Sondang mengorbankan dirinya dalam aksi bakar diri untuk menyuarakan sesuatu yang sedang diperjuangkannya?

Ada yang menduga Sondang dilanda kegelisahan yang sangat mendalam karena semua usahanya membela para korban HAM mentok oleh kekuatan politis dan birokrasi yang menghadangnya.

Ada yang mempolitisir kematian Sondang dan menduga bahwa Sondang frustasi dengan kinerja pemerintahan SBY yang dianggap gagal menyejahterakan rakyatnya dan gagal menuntaskan berbagai persoalan HAM, dan ingin segera terjadi pergantian Presiden.

Terungkap pula bahwa tanggal 17 Agustus 2011 yang lalu saat sedang berlangsung peringatan Proklamasi Kemerdekaan di Istana Negara, Sondang berniat datang mengantarkan 1000 pucuk surat tulisan korban HAM dari berbagai daerah (Aceh sampai Papua) kepada Presiden SBY, tetapi ditolak oleh protokoler.

Semua analisa hanya berisi dugaan dan dugaan. Tanpa ada yang tahu pasti apa sebenarnya pesan perubahan yang ingin disampaikan oleh Sondang kepada publik, sehingga dia rela membakar diri didepan Istana Negara dan meninggal tepat pada peringatan Hari HAM Internasional.

* * *

Sobat properti, tanpa mengurangi rasa dukacita kepada keluarga Sondang, saya ingin mengajak kita melihat aksi bakar diri ini dari perspektif yang lain, yaitu dari aspek marketing.

Pemilihan tempat bakar diri didepan Istana Negara yang merupakan simbol negara setidaknya menunjukkan bahwa target dan obyek yang dituju dalam aksi bakar diri itu adalah Presiden SBY yang notabene sebagai pemerintah yang sah di Republik ini. Sondang sepertinya ingin mendelivery aspirasi rakyat jelata yang selama ini tersumbat saluran distribusinya ke pemerintah melalui aksi bakar dirinya.
Sondang membuat saluran distribusi yang semula jauh menjadi lebih pendek, bahkan langsung dilakukan didepan target yang disasar.

Pemilihan tanggal aksi bakar diri yang mendekati perayaan Hari HAM Internasional, dan bahkan tanggal kematian Sondang yang tepat di Hari HAM Internasional, semakin menegaskan publik bahwa yang sedang diperjuangkan Sondang adalah mengenai berbagai pelanggaran HAM di negeri ini. Momentum yang tepat akan membuat kekuatan pesannya berlipat-lipat. Buktinya efek publisitas kejadian ini luar biasa. Berbagai media cetak dan elektronik mengupasnya secara khusus. Berita ini gaungnya sudah tingkat nasional bahkan internasional.

Tetapi dari sisi biaya penyampaian pesan (maaf jika saya menganalogikan sebagai biaya), sungguh biayanya teramat mahal. Karena harus mengorbankan nyawa seorang pemuda yang baru berusia 22 tahun. Banyak pihak menyayangkan hal ini. Bahkan ada yang menyebutnya sebagai tindakan konyol dan sia-sia.

Sobat properti, pelajaran buat kita adalah bahwa terkadang saat memasarkan produk properti yang kita kembangkan, kita juga sering merasa frustasi bahkan patah arang karena gagal menyampaikan informasi mengenai produk kita ke target yang disasar, meski berbagai cara dan upaya telah kita lakukan.

Solusinya adalah kita mesti mengevaluasi ulang taktik kita dalam berpromosi. Apakah sudah memilih saluran distribusi informasi yang tepat? Memilih momentum yang tepat? Mengalokasikan budget promosi yang tepat? Mengemas promosi kita dalam bentuk yang menarik?

Ide-ide kreatif dalam promosi tapi dibiayai dengan budget wajar dan memilih momentum yang tepat akan membuat nilai publisitasnya menjadi berlipat-lipat dan mendapatkan atensi luar biasa dari target konsumen yang akan disasar.

Saya pernah menyarankan klien saya untuk berpromosi dengan memakai jasa SPG KW 1 yang honornya 225.000/hari, jumlahnya 10 orang, dan diberi kostum yang mengkilat serta berwarna warni, lalu ditempatkan di sekeliling stand pameran. Tugasnya adalah membagi-bagikan leaflet ke pengunjung yang lewat di mall tempat pameran digelar. Luar biasa, kecantikan SPG KW 1 itu mampu menarik atensi pengunjung dan mereka dengan sukacita menerima leaflet yang dibagikan.

Sekedar info, SPG dengan honor 100.000/hari sudah cukup manis dan enak dilihat. Jadi anda bisa bayangkan seperti apa kualitas SPG dengan tarif 225.000/hari. Lebih dari sekedar cantik. Bukan cuma 1 lho, tapi 10 orang SPG sekaligus. Tentu saja saya hanya menyarankan untuk momentum week end saja, bukan untuk week day, supaya efisien di budget. Tanggal pamerannyapun saya sarankan pilih di akhir bulan dan berakhir di minggu pertama awal bulan, karena itu momentum banyak orang pergi belanja bulanan.

Ide pemakaian SPG KW 1 diatas hanyalah salah satu contoh saja. Bagaimana dengan anda? Jika saluran distribusi informasi produk anda ke konsumen tersumbat, segera cari ide-ide kreatif yang lainnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

ShareThis