BETULKAH MERINTIS BISNIS PROPERTI SEBAGAI PENGEMBANG BENAR-BENAR GAMPANG??? Silahkan simak jawabannya disini : http://bukupengembangproperti.blogspot.com/2012/03/merintis-bisnis-properti-sebagai.html

Cari Artikel Menarik Disini

Selasa, 13 Juni 2017

SAYA MAU KAWIN LAGI

PEMILIK TANAH ROMBONGAN SUSAH HOTDEAL


Semua peserta workshop PERGURUAN KUNGFU PROPERTI pasti ingat bahwa salah satu kriteria dasar mencari lahan hotdeal adalah "pemiliknya bukan rombongan", karena kepemilikan rombongan seperti ini cuma memungkinkan anda menawar harga serendah rendahnya, untuk kemudian dibayar secara tunai.

Jadi kalau anda ditawari tanah luasan besar, jangan lupa bertanya berapa orang pemiliknya. Jika pemiliknya lebih dari 2 orang, apalagi sampai belasan atau puluhan, kemungkinan besar anda cuma akan mendapatkan pepesan kosong. Sulit dieksekusi, dan tersandung saat melakukan legal clereance.

Sudah seringkali saya alami hal seperti ini. Jadi ini pengalaman empiris. Mulai dari lurah, kolonel, jawara, tokoh adat dll. Boleh mengaku pemegang kuasa atau juru bicara dari kumpulan pemilik tanah, tapi saat kita serius mau eksekusi, biasanya mereka kesandung.

Kesandungnya juga sudah bisa ditebak. Ada beberapa pemilik tanah yang berubah pikiran dan menyatakan tidak bersedia dibayar skim lunak. Maunya dibayar cash jreng. Alasannya bisa apa saja. Mau menikahkan anaknya, mau masukin anaknya ke universitas, mau berobat, bahkan ada yang terang terangan mengaku "saya mau kawin lagi".

Apapun alasannya, entah bener atau mengada ada, itu membuat transaksi tak bisa terlaksana. Mengurus banyak orang dengan banyak kepentingan memang tak mudah. Karena kebutuhan serta kepentingan masing masing pemilik tanah berbeda. Apalagi jika yang berubah pikiran adalah pemilik tanah paling depan yang punya akses jalan. Buyar deh, semua tanah dibelakangnya ikut kena imbasnya.

Saya bersama GRAHA BHINNEKA LAND pernah menyetujui alokasi modal 3M untuk proyek di Cikarang yang disodorkan oleh mas Aditia Kurniawan, juga menyetujui alokasi modal sebesar 7M untuk mister Dwi Priono untuk lahan di Balaraja. Tapi semua gagal eksekusi akibat pemilik tanahnya rombongan, bukan pemilik tunggal.

Itu pengalaman empiris saya. Jika tak percaya silahkan mencoba. Bukan berarti ini doktrin mutlak atau absolut. Tetapi secara probabilitas anda lebih sulit eksekusi lahan yang kepemilikannya rombongan ketimbang pemilik tunggal.

(Workshop PKP terdekat tgl 8-9 Juli 2017 di Yogyakarta. Early bird Rp 2 jt berlaku s/d 15 Juni 2017. Daftar ke sdr Eko di 0853 8543 4168).



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

ShareThis