BETULKAH MERINTIS BISNIS PROPERTI SEBAGAI PENGEMBANG BENAR-BENAR GAMPANG??? Silahkan simak jawabannya disini : http://bukupengembangproperti.blogspot.com/2012/03/merintis-bisnis-properti-sebagai.html

Cari Artikel Menarik Disini

Rabu, 05 September 2012

KISAH CELANA DALAM UKURAN XL




KISAH CELANA DALAM UKURAN XL
Repeat Order Dari Konsumen Sebelumnya

www.JinProperti.com - Ini bukanlah suatu peristiwa yang kebetulan. Tanggal 3 Agustus 2012 jam 20.30, mobil saya yang sedang parkir didepan kantor (jalan Veteran Yogyakarta) dipecah bidang kaca tengah di sisi kiri mobil oleh maling.

Satu tas laptop yang berisi laptop Accer Ferarri milik saya raib. Itu laptop kesayangan saya sejak tahun 2005. Ditambah satu tas kecil berisi buku-buku tabungan dan HP baru merk Samsung Galaxy S-III yang belum sebulan saya beli seharga Rp 6,9 juta.

Kejadian yang sama terulang lagi tadi malam tanggal 4 September 2012 jam 18.30 ditempat yang sama, yaitu didepan kantor Yogya. Bidang kaca belakang sisi kiri mobil dipecahkan oleh maling, dan kali ini yang hilang 'cuma' 1 travelling bag berisi baju-baju. Termasuk 2 potong baju baru yang saya beli khusus untuk acara Gathering akhir pekan ini.

Saya haqul yakin pelakunya adalah maling yang sama atau sindikat yang sama. Kenapa? Karena saya berpikir maling tersebut di kesempatan pertama.merasa 'puas' dengan hasil operasinya. Bayangkan, 2 minggu sebelum Lebaran, dapat laptop bagus dan HP canggih abad ini. Minimal Rp 7,5 juta mereka kantongi, bahkan mungkin lebih.

Mereka jadi ketagihan. Dan pengin mengulangnya sekali lagi. Pasti mereka kembali memata-matai mobil saya, dan terjadilah kejadian kedua pemecahan kaca mobil. Meski kali ini hasilnya cuma baju-baju ukuran XL dan celana dalam ukuran XL juga. Tak ada HP apalagi laptop.

Gila benerrrr, maling saja bisa puas dengan hasil kerjanya dan ketagihan mencuri di mobil yang sama dan di lokasi yang sama.

Sobat properti, perilaku maling yang puas dan kembali itu mewakili perilaku dasar setiap individu. Yaitu jika puas pasti kembali. Kalau bukan maling pertama yang kembali, bisa saja dia memberi referensi kepada sindikat maling lainnya, dan terjadilah repeat order berupa pemecahan kaca di kejadian kedua.

Teori marketing mengajarkan kepada kita untuk melaksanakan relationship marketing, yang memberikan feedback berupa hubungan jangka panjang (longterm). Kata kuncinya adalah membuat konsumen merasa puas setelah membeli produk properti kita. Alasannya? Karena banyak benefit yang mereka nikmati.

Benefit. Benefit. Benefit. Eksplorasilah semua benefit yang bisa digali dari proyek anda, dan persembahkanlah itu kepada konsumen. Berikan dalam kualitas yang terbaik. Itu menjadi perbedaan penting yang dimaknai konsumen anda, dan menjadi keunggulan kompetitif proyek anda.

Jika anda punya produk properti luasan kecil dan sudah sold out hanya berdasar brosur, jangan lantas membuat anda main-main terhadap kepuasan konsumen. Jangan berpikir menurunkan spesifikasi bangunan. Jangan berpikir kompromi dengan infrastruktur lingkungan. Tetaplah anda bangun sesuai rencana awal. Anggaplah seakan penjualan masih zero sehingga anda membangun infrastruktur dan bangunan untuk menarik minat konsumen.

Karena kita bisnis properti untuk jangka panjang. Membangun reputasi dan trust di mata konsumen akan berdampak positif untuk proyek-proyek kita selanjutnya.

Jika mentang-mentang sudah sold out lantas anda berpikir mengeruk laba lebih besar dengan mengurangi kualitas karena pembeli sudah ditangan sebelum lingkungan infrastruktur serta bangunannya jadi, itu bakal jadi bumerang dibelakang hari.

Apalagi jika anda sedang mengembangkan lahan luasan besar. Jelas sekali kepuasan pelanggan menjadi keyword yang tak boleh dibantah. Pembeli tahap pertama adalah corong anda untuk mendatangkan konsumen yang membeli produk tahap kedua dan tahap seterusnya.

Jika anda menjual minor product semacam permen, kepuasan konsumen akan dilakukan dengan cara dia repeat order dengan mengkonsumsi ulang produk yang sama. Berulang kali membeli permen yang sama.

Tetapi properti adalah major product dengan harga mahal. Tak bisa dikonsumsi alias dibeli berulang-ulang seperti beli permen kecuali anda kaya raya. Repeat order akan datang dengan cara konsumen yang puas memberi referensi kepada teman saudara dan handai taulan untuk membeli produk properti yang sudah dia beli sebelumnya.

Jika dia tidak puas, mana sudi mereferensikan relasinya membeli produk properti ditempat anda. Saya yakin anda pasti setuju soal ini.

Artikel ini panjang lebar. Dibuka dengan narasi soal maling CD ukuran XL, disambung dengan konten hal kepuasan pelanggan dan repeat order. Pelajarannya sederhana saja; buatlah konsumen anda puas, maka dia akan membantu anda mendapatkan transaksi penjualan berikutnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

ShareThis