BETULKAH MERINTIS BISNIS PROPERTI SEBAGAI PENGEMBANG BENAR-BENAR GAMPANG??? Silahkan simak jawabannya disini : http://bukupengembangproperti.blogspot.com/2012/03/merintis-bisnis-properti-sebagai.html

Cari Artikel Menarik Disini

Jumat, 10 September 2010

MOMENTUM SAYUR BENING




MOMENTUM SAYUR BENING
Differensiasi


Biasanya saat lebaran, kami sekeluarga piknik keluar kota, terutama ke tempat saudara yang merayakannya. Ke Purwodadi atau Magelang. Bersilaturahmi dan bermaaf-maafan.

Tapi tahun ini mungkin punya agenda lain, karena anak sulung saya yang cewek kelas 3 SMP tiba-tiba punya ide aneh; "Papa aku gak mau jalan-jalan keluar kota. Aku mau jagain warung makan aja. Soale kalau Lebaran semua warung tutup, kalau kita buka pasti laris manis diserbu pengunjung."

"Semua orang juga bosan makan kupat opor sambel goreng yang full santan. Hari kedua pasti mereka mau cari variasi. Nah, khusus Lebaran kita jualan menu sayur asam dan sop aja. Yang enak dan segerr. Pasti banyak pembeli ngantri. Selain tentu saja mencari menu andalan warung makan kita, ES PISANG IJO ... "

Salut buat anak perempuan saya itu. Sudah ketularan ilmu marketing papanya. Dia tahu apa artinya DIFFERENSIASI. Menyajikan sesuatu yang berbeda, yang memiliki demand tersendiri. Saat semua menghadirkan menu santan, dia akan menyajikan sayur bening.

Dia tahu MOMENTUM. Saat warung yang lain tutup, warung makan kami malah akan buka. Ini saya sebut; Momentum Sayur Bening.

Saya jadi ingat tahun yang lalu saat Lebaran, saat pembantu mudik kampung, kami kesulitan cari makan. Terpaksa 2 hari makan sate sapi pak Kampleng Ungaran. Itu satu-satunya warung yang buka, selain McD 24 jam. Mungkin pengalaman Lebaran tahun lalu itu yang menginspirasi anak saya ini.

Supaya misi sayur beningnya berhasil, saya akan bantu buatkan spanduk MMT berbunyi;

LEBARAN WARUNG KAMI TETAP BUKA
MENU KHUSUS SOP DAN SAYUR ASAM
MINUMANNYA TETAP ES PISANG IJO


Jika anak saya tahu momentum sayur bening, kita semua mestinya juga bisa mencari momentum-momentum yang lain di bisnis properti. Ciptakan DIFFERENSIASI.

Saat yang lain berpikir rumah sederhana sehat (RSH) hanya type 22 (1 kamar) atau type 36 (2 kamar), beranikah anda membangun RSH type 54 (3 kamar) dari batako dan atap spandek??

‎ Saat yang lain berpikir setiap rumah mesti diberi carport yang membuat massa bangunan anda mesti mundur 4,5 m dari kavling terluar, padahal GSB cuma 3 m saja, beranikah anda membangun carport di lantai 1 dan rumahnya vertikal keatas supaya massa bangunan anda bisa maju kedepan sejauh 3 m dari sisi kavling terluar?

Saat yang lain menerapkan strategi rumah indent yang mewajibkan konsumen sudah mengangsur KPR selama 6 bln baru serah terima bangunan, beranikah anda menerapkan strategi rumah stok dimana begitu terbit Surat Persetujuan Kredit dari bank, konsumen langsung dipersilahkan masuk ke rumah baru??? Tanpa menunggu akad kredit.

Semua hanya contoh. Intinya, ciptakanlah differensiasi, tapi bukan asal different. Tetap mesti dikalkulasi benefitnya serta resikonya. Selamat mencoba.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

ShareThis