BETULKAH MERINTIS BISNIS PROPERTI SEBAGAI PENGEMBANG BENAR-BENAR GAMPANG??? Silahkan simak jawabannya disini : http://bukupengembangproperti.blogspot.com/2012/03/merintis-bisnis-properti-sebagai.html

Cari Artikel Menarik Disini

Senin, 25 Juni 2012

MADONNA RASA TOMAT

MADONNA RASA TOMAT
Akronim Dalam Penamaan Produk

AriWibowoJinProperti.blogspot.com - Minggu itu saya sedang cari hawa sejuk dan mau rilex membuang kepenatan akibat rutinitas pekerjaan yang sedang overload. Dan seperti biasa saya memilih kawasan Bandungan di lereng gunung Ungaran yang hanya 45 menit waktu tempuh dari rumah saya di Ungaran.

Saya sudah makan bakso, sate kelinci, jagung rebus, wedang ronde, tahu serasi, dan gula kacang .. Hmm, perut kenyang serasa mau meletus. Pulangnya saya mampir ke sebuah kios kecil yang bernama MIRAMA. Disitu saya tertarik membeli oleh-oleh dalam kemasan kecil yang berlabel TORAKUR. Aneh ya? Entah itu makanan apa.

Saya membaca tulisannya di doos ada berbunyi seperti ini. TORAKUR = Tomat Rasa Kurma, oleh-oleh khas Bandungan kabupaten Semarang. Ini produk inovatif yang muncul guna merespon orang berwisata yang saat pulang gemar membawakan buah tangan (oleh-oleh) untuk keluarga di rumah. Rasanya manis seperti kurma.

Namanya unik, karena berupa akronim (singkatan). Ketimbang menyebut Tomat Rasa Kurma yang sebanyak 6 suku kata, di lidah kita memang lebih enak mengeja 3 suku kata; TO - RA - KUR. Easy spelling, easy listening, unique. Secara kaidah marketing, penamaannya oke banget.

Saya bertanya kepada penjualnya; "Mbak, ini nama TO-RA-KUR siapa yang memberi nama?". Penjualnya mengaku tidak tahu karena namanya sudah beredar dari mulut ke mulut. "Kalau warung saya namanya MI-RA-MA saya yang menamai sendiri. Singkatan dari Mijah Rasa Madonna ...", katanya sambil tersenyum senyum.

Hahahaha ...... Saya ketawa ngakak. Lucu juga ya? MI-RA-MA (Mijah Rasa Madonna) menjual TO-RA-KUR (Tomat Rasa Kurma). Mestinya ada oleh-oleh bernama Madonna Rasa Tomat (MA-RA-TO) juga biar unik. Soal definisi 'rasa Madonna' silahkan berimajinasi sendiri deh, saya kagak ikut-ikut.

Sobat properti, ditengah masyarakat kita lazim banget budaya singkat menyingkat kata. Karena itu saat kita menamai produk properti yang kita kembangkan, pikirkan juga bagaimana nanti publik membuat akronim.

Akronim CITOS (Cilandak Town Square) sangat ngetop dan enak di lidah. Sampai-sampai diduplikasi oleh SUTOS (Surabaya Town Square) dan juga ARTOS (Armada Town Square) di Magelang.

BSD (Bumi Serpong Damai) juga enak dieja sehingga di Semarang ada perumahan berskala kota yang dinamai BSB (Bukit Semarang Baru), yang ejaannya (spelling) hampir mirip dengan BSD.

Di Yogya bahkan ada perumahan bernama BCL (Bumi Citra Lestari) yang akronimnya sama persis dengan penyanyi bernama Bunga Citra Lestari.

Nah, sekarang tinggal anda mengeksplorasi kreativitas anda untuk memberi nama proyek yang jika mesti disebut akronimnya tetap enak didengar dan mudah dieja. Meskipun demikian, akronim bukanlah hal yang terlalu prinsip jika tanpa akronim namanya sudah memenuhi kaidah easy spelling, easy listening dan penuh makna. Karena nama hanyalah KONTEKS (kemasan) saja. Tapi KONTEN yang sesungguhnya tetaplah produk itu sendiri dengan segala benefitnya.

Sudah punya ide untuk penamaan proyek properti anda?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

ShareThis